Jasa Pengiriman Tetap Berpeluang Tumbuh di Triwulan IV
Sebagaimana subsektor lain di sektor transportasi dan pergudangan, subsektor pos dan kurir mengalami pertumbuhan di triwulan III-2022. Sektor ini diyakini punya peluang besar untuk tetap tumbuh di triwulan IV-2022.
Oleh
Velicia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Badan Pusat Statistik mencatat, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,81 persen secara tahunan, tertinggi dibandingkan sektor lainnya pada triwulan III-2022. Pertumbuhan sektor yang mencakup subsektor angkutan, pergudangan, jasa penunjang angkutan, serta pos dan kurir ini terutama didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta jumlah kunjungan wisatawan.
Akan tetapi, selain peningkatan mobilitas yang mendorong jumlah penumpang seluruh moda transportasi, subsektor pos dan kurir turut mendongkrak pertumbuhan lapangan usaha ini. Sejumlah perusahaan penyedia jasa kurir atau pengantaran, seperti Paxel, Lion Parcel, dan J&T Express, mengamini data pertumbuhan tersebut.
Co-Founder Paxel Zaldy Masita, mengatakan, pendapatan Paxel pada triwulan III-2022 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). ”Belum bisa disebutkan angkanya, tetapi revenue triwulan III (2022) ini naik dua kali lipat dari triwulan III tahun lalu. Meskipun, dari triwulan II-2022 ke triwulan III-2022 ada penurunan 20 persen.” kata Zaldy, saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Dia berharap, pendapatan pada triwulan IV-2022 bisa meningkat 30 persen dibandingkan dengan triwulan III-2022. Apalagi ada momentum Natal pada Desember dan Tahun Baru pada awal Januari yang biasanya ditandai dengan peningkatan permintaan.
Peningkatan serupa dialami Lion Parcel. Manajemen Lion Parcel menyebut, volume transaksinya meningkat lebih dari 50 persen selama triwulan III-2022. ”Pertumbuhannya masih ada dan nyata. Logistik itu unik. Dari sebelum pandemi, bahkan ketika pandemi pun logistik mengalami pertumbuhan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel Farian Kirana.
Menurut dia, saat pandemi, pengguna jasa kurir meningkat karena masyarakat tidak boleh keluar rumah. Namun, kini masyarakat sudah bisa beraktivitas di luar, tetapi permintaan tetap tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar calon agen Lion Parcel yang terus bertambah.
”Sebelum pandemi, jumlah pendaftar sekitar 200-300 pendaftar per bulan. Ketika pandemi, naik jadi 1.000-2.000 pendaftar. Sekarang pandemi terlihat melandai, jumlahnya jadi 4.000-5.000 pendaftar,” ujarnya.
Farian menambahkan, pada triwulan IV-2022 diperkirakan akan ada banyak rencana dari sisi korporasi untuk berpromosi dan pengembangan. Hal ini juga sesuai dengan permintaan masyarakat.
Sementara itu, J&T Express juga mengalami peningkatan dalam hal pengiriman paket. CEO J&T Express Robin Lo menyatakan, pada masa pemulihan sejak pandemi ini, industri logistik di Indonesia bergerak dinamis dan jasa pengiriman termasuk sektor yang bertahan. Hal ini juga didorong dengan peralihan perilaku masyarakat ke arah digital yang berdampak pada tingginya kebutuhan pengiriman.
”Rata-rata pengiriman per hari sebanyak 3,4 juta paket (per hari) hingga Oktober 2022. Bertumbuh hampir 40 persen dibanding 2021 dengan rata-rata pengiriman 2,5 juta paket per hari.” kata Robin.
Akan tetapi, sebagaimana sektor lain, sektor transportasi dan pergudangan bakal menghadapi tantangan terkait risiko perlambatan di tengah ketidakpastian situasi perekonomian global. Oleh karena itu, para pelaku usaha sektor ini bersiap untuk menghadapinya.
Zaldy mengatakan, dampak perlambatan pasti akan terasa bagi Paxel. ”Di masa seperti ini malah seharusnya kami memberikan pelayanan yang lebih baik, serta inovasi produk baru.” katanya.
Farian dari Lion Parcel pun senada. Pihaknya banyak belajar dari krisis ketika pandemi terjadi. Sebab, walaupun sektor logistik sedang bertumbuh, kondisi ekonomi global tetap tidak bisa ditebak.
”Kami sebisa mungkin meminimalisir risiko. Lion Parcel menyiapkan berbagai produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat. Pilihan pengirimannya dari yang ekonomis hingga mahal, pilihan sesuai kecepatan, dan volume barang,” ujar Farian.
Hal yang sama disampaikan Robin. Selain memaksimalkan pelayanan dari bebagai aspek, dirinya mengaku sudah menyiapkan antisipasi sejak awal J&T Express berdiri. ”Kami menjalankan operasi dengan sistem digital. Kami juga sediakan beberapa titik sortir serta pemanfaatan mesin sortir otomatis untuk operasional yang lebih efisien. Lalu, kami memperluas jangkauan jaringan global kami ke 13 negara di Asia Tenggara, Cina, Timur Tengah dan Amerika Latin,” ujarnya.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet berpendapat, sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan III-2022 mengalami kontraksi hingga minus 0,72 persen karena terbatasnya mobilitas dan penekanan daya beli. Namun, secara umum ada pergeseran perilaku belanja dari masyarakat.
”Masyarakat lebih terbiasa menggunakan internet dan lebih familiar menggunakan transaksi daring. Hal ini yang saya kira akan menguntungkan jasa, terutama jasa pengiriman barang,” kata Yusuf saat dihubungi.
Jasa pengiriman perlu pintar dalam membaca pangsa pasar. Sebab, strategi ini akan menentukan apakah jasa pengiriman tetap tumbuh. Kecil peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkontraksi dengan asumsi beberapa indikator utama seperti penjualan riil, indeks keyakinan konsumen, dan prompt manufacturing index (PMI) tumbuh berlanjut sampai triwulan IV-2022.
Yusuf membenarkan bahwa bakal ada efek dari inflasi yang menekan daya beli masyarakat di triwulan IV. Namun, efeknya tidak akan signifikan dan berdampak kontraksi pada sektor transportasi dan pergudangan sehingga peluang sektor ini untuk tumbuh positif relatif besar. Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 juga akan jadi salah satu faktor pendorong kinerja jasa transportasi.
Sementara untuk 2023, kata Yusuf, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari tahun ini, prospek sektor transportasi dan pergudangan masih relatif baik. ”Sekali lagi, hal ini akan dipengaruhi atau ditentukan juga dari kebijakan pemerintah, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.