logo Kompas.id
EkonomiPertumbuhan Kawasan Industri...
Iklan

Pertumbuhan Kawasan Industri Nol Emisi Karbon Butuh Insentif

Pemerintah perlu mendesain insentif fiskal yang dapat menyokong daya saing sekaligus mengarahkan industri untuk menerapkan prinsip-prinsip kelestarian berbasis emisi.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
· 3 menit baca
Aktivitas pabrik manufaktur Hyundai di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivitas pabrik manufaktur Hyundai di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangka menjawab tuntutan untuk menjalankan aktivitas industri yang berprinsip kelestarian atau sustainability, Indonesia memerlukan kawasan industri penyokong. Agar pertumbuhan jumlahnya melaju pesat, kawasan industri nol emisi karbon atau net zero industrial cluster membutuhkan insentif fiskal dan skema kredit, serta kemudahan mengimpor barang modal.

Kawasan industri nol emisi karbon pertama kali hadir dari nota kesepahaman antara PT Jababeka Infrastruktur, PT Pertamina (Persero), L’Oréal Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing dalam salah satu pertemuan pada forum Business 20 (B20) di Bali, Jumat (11/11/2022).

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000