Libur Natal-Tahun Baru, Wisatawan Nusantara Diperkirakan 60 Juta Orang
Selain tempat wisata favorit, pergerakan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan menuju ke desa wisata.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah wisatawan Nusantara selama libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan mencapai 60 juta orang atau 22,4 persen dari total populasi penduduk. Selain tempat wisata favorit, wisatawan juga bakal menyerbu desa-desa wisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menyampaikan hal tersebut saat konferensi pers mingguan, Kamis (10/11/2022), di Jakarta. Data potensi itu diolah dari data Kementerian Perhubungan. Proyeksi potensi pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) itu diharapkan menjadi acuan bagi pelaku industri pariwisata menyediakan layanan yang prima. Apabila ingin menyelenggarakan kegiatan, dia mengimbau agar diselenggarakan secara aman dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
”Bali akan tetap jadi destinasi rujukan selama libur Natal dan Tahun Baru. Di luar itu, kami tetap berharap agar para pengelola desa wisata tetap siap-siap menyambut kunjungan,” ujarnya.
Selain pergerakan wisnus, Sandiaga juga optimistis masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini diminati wisatawan mancanegara (wisman). Pemerintah Amerika Serikat, Austria, dan Belanda baru-baru ini menyampaikan minat warga mereka berkunjung ke Indonesia cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang Januari - September 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 2,27 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman pada September 2022 ialah 538.320 kunjungan. Lima negara teratas asal wisman ialah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.
Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia baru saja meluncurkan visa kedatangan elektronik atau e-VOA. Besaran biaya e-VOA Rp 500.000 dan bisa dibayarkan sebelum wisman tiba di Indonesia. Cara bayarnya dapat menggunakan kartu kredit/debit.
Kini, e-VOA sudah bisa berlaku bagi wisman yang masuk melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sebanyak 26 negara asal wisman yang selama ini banyak mengakses visa kedatangan sudah bisa menggunakan e-VOA.
Sandiaga menilai, kebijakan baru itu akan mampu meningkatkan minat wisman berkunjung ke Indonesia. Menurut dia, apabila Indonesia bisa menggaet minimal 1,5 juta kunjungan wisman pada Oktober, November, dan Desember 2022 atau masing-masing 500.000 kunjungan per bulan, maka total kunjungan wisman sampai akhir 2022 dapat mencapai 3,77 juta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Rahardjo mengatakan, Provinsi DIY selalu menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik saat libur Natal dan Tahun Baru. Imbasnya, tingkat okupansi kamar hotel selalu lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Untuk tahun ini, pemerintah provinsi mempunyai strategi meratakan kunjungan wisatawan supaya tidak menumpuk di Kota Yogyakarta. Salah satu strategi adalah mempromosikan desa-desa wisata di empat kabupaten di DIY. Sebagai contoh, Desa Wisata Tepus (Gunung Kidul), Desa Wisata Mangunan (Bantul), dan Desa Wisata Nglanggeran (Gunung Kidul).
”Kami harap promosi destinasi lain di luar Malioboro (Kota Yogyakarta) bisa mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.