Telkom Indonesia masuk dalam daftar 800 perusahaan terbaik dalam Forbes 2022 World's Best Employers. Peringkat Telkom naik dari posisi ke-299 pada 2021 menjadi peringkat ke-153 tahun ini.
Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Badan usaha milik negara di sektor telekomunikasi, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, masuk sebagai salah satu dari 800 perusahaan terbaik dunia menurut Forbes 2022 World's Best Employers. Pemeringkatan itu mengukur pengaruh dan citra perusahaan, pengembangan bakat, kesetaraan gender, dan tanggung jawab sosial.
Pada laman publikasinya, Forbes menempatkan Telkom Indonesia di posisi ke-153 dari 800 perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan terbaik dunia (world best employers) 2022. Peringkat itu naik dibandingkan posisi Telkom pada survei serupa tahun 2021, yakni pada posisi ke-299.
Dalam penentuan peringkat itu, Forbes bekerja sama dengan perusahaan riset pasar Statista. Statista menyurvei 150.000 pekerja penuh waktu dan paruh waktu di perusahaan dan institusi multinasional dari 57 negara.
Para responden diminta untuk menilai kesediaan mereka untuk merekomendasikan perusahaan mereka kepada teman dan keluarga untuk mengevaluasi perusahaan lain di industri masing-masing.
Terkait capaian tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, Minggu (6/11/2022), mengapresiasi transformasi sumber daya manusia yang dilakukan Telkom Indonesia. Dengan langkah itu, Telkom Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes 2022 World’s Best Employer.
Dengan prestasi itu, Erick meminta Telkom Indonesia terus menjadi tempat kerja kondusif untuk pengembangan talenta karyawan dan dapat ditiru oleh perusahaan BUMN lain.
"Apresiasi kepada Telkom Indonesia karena telah mewujudkan Employee Value Proposition (EVP) atau Proposisi Nilai Karyawan dan Employer Branding BUMN untuk meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global dan pabrik talenta dengan baik," ujarnya.
Pada kategori industri telekomunikasi, Telkom menempati urutan ketiga di dunia. Posisi Telkom pada peringkat tahun ini mengungguli perusahaan di bidang serupa dari negara lain, seperti Orange France, KT Korea, Telstra Australia, Etisalat UEA, dan Singtel.
Ada kebanggaan jika melihat perusahaan Indonesia, terutama BUMN, bisa berada di atas perusahaan internasional yang lebih ternama.
"Ada kebanggaan jika melihat perusahaan Indonesia, terutama BUMN, bisa berada di atas perusahaan internasional yang lebih ternama. Ini membuktikan bahwa kita bisa bersaing di pentas global, sekaligus mampu tumbuh, berkembang, dan berkontribusi untuk Indonesia," tambah Erick.
Pada pemeringkatan tahun ini, survei digelar di tengah fenomena “the great resignation”, gelombang pasang pekerja yang secara sukarela mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Fenomena yang dimulai pada awal 2021 atau setelah pandemi Covid-19 ini dinilai belum menunjukkan tanda-tanda melambat dan mengubah tempat kerja.