Dukung KTT G20, Bandara Juanda Tingkatkan Layanan Operasional Jadi 24 Jam
Bandara Juanda Surabaya dijadwalkan beroperasi penuh selama 24 jam untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Sebelumnya, layanan operasional hanya dibuka 16 jam.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dijadwalkan beroperasi penuh selama 24 jam untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi pemimpin dunia KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Sebelumnya, bandara yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ini hanya beroperasi 16 jam setiap hari.
Stakeholder Relations Manager Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, pengoperasian layanan kebandarudaraan akan dibuka secara penuh pada 12-18 November 2022. Artinya, ada penambahan jam operasional selama 8 jam dari sebelumnya.
Selama ini, Bandara Juanda beroperasi selama 16 jam dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 waktu setempat. Pengelola bandara sudah berkomunikasi dengan institusi terkait lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, Air Navigation, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya. Selain itu, dengan pihak penyedia jasa layanan darat atau ground handling dan penyedia layanan bahan bakar minyak untuk pesawat.
”Penambahan jam operasional layanan kebandarudaraan tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait sudah dilakukan termasuk ground handling dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Pertamina Aviation,” ujar Yuristo, Jumat (4/11/2022).
Selain menambah jam operasional, Bandara Juanda Surabaya juga menyiapkan tempat atau ploting untuk parkir pesawat delegasi peserta KTT G20. Adapun jumlah detail pesawat yang akan parkir di Bandara Juanda belum bisa dipastikan. Namun, pengelola berjanji akan memberikan layanan terbaiknya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada empat bandara yang disiapkan untuk parkir pesawat para kepala negara yang akan menghadiri KTT G20 di Bali. Empat bandara tersebut, antara lain, Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali, dan Bandara Juanda Surabaya.
Antisipasi kepadatan
Selain itu, Bandara Lombok Praya di Lombok dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Selain empat bandara tersebut, Kementerian Perhubungan juga menyiapkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo untuk mengantisipasi apabila keempat bandara tersebut tidak mampu menampung pesawat delegasi.
Bandara Internasional Juanda Surabaya merupakan bandara militer enclave sipil. Bandara ini memiliki dua terminal penumpang umum, yakni Terminal 1 dan Terminal 2.
Terminal 1 melayani para penumpang yang melakukan perjalanan udara dengan rute domestik. Sementara itu, Terminal 2 melayani penumpang dengan perjalanan internasional, termasuk haji dan umrah.
Penambahan jam operasional layanan kebandarudaraan tentunya memerlukan dukungan sumber daya manusia. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait sudah dilakukan termasuk ground handling dan Depot Pengisian Pesawat Udara.
General Manager Bandara Juanda Sisyani Jaffar mengatakan, dukungan terhadap penyelenggaraan KTT G20 tidak akan mengganggu layanan penerbangan komersial. Berdasarkan data pengelola, pertumbuhan jumlah penumpang sangat signifikan selama tahun 2022 di tengah upaya pemulihan industri penerbangan pada masa pandemi Covid-19.
Hingga kuartal III-2022 tercatat 7.709.605 penumpang yang telah dilayani, baik perjalanan keberangkatan maupun kedatangan. Adapun jumlah pergerakan pesawatnya mencapai 55.964 unit dengan jumlah pergerakan kargo atau angkutan barang sebanyak 51.451.493 kilogram (kg).
”Pertumbuhan trafik penumpang hampir mencapai 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.931.636 penumpang,” ucap Sisyani.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pihaknya meningkatkan pengamaman di wilayahnya menjelang pergelaran pertemuan tingkat tinggi para pemimpin dunia di Bali. Salah satu prioritas adalah pengamanan pada obyek vital Bandara Internasional Juanda Surabaya.
”Hal itu dilakukan karena Juanda menjadi tempat parkir pesawat yang membawa delegasi KTT G20 di Bali. Upaya pengamanan kami lakukan semaksimal mungkin termasuk mengantisipasi potensi kerawanan di sekitarnya,” tutur Kusumo.
Naik Lebih dari 300 Persen, Bandara Juanda Layani 30 Penerbangan Setiap Jam