Semen Indonesia Selangkah Lagi Kuasai Semen Baturaja
PT Semen Indonesia Tbk akan menambah modal melalui skema ”right issue”. Rencana itu sejalan dengan rencana pemerintah menambah modal secara nontunai ke Semen Indonesia atau inbreng.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam mewujudkan konsolidasi sektor semen, PT Semen Indonesia Tbk berencana menambah modal dengan menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 1,07 miliar saham seri B. Adapun nilai nominal saham sebesar Rp 100 dan setara dengan 18,04 persen modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Rencana right issue tersebut sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia menambah modal secara nontunai kepada Semen Indonesia atau inbreng. Setoran nontunai yang diberikan pemerintah berupa 7.499.999.999 saham seri B milik Republik Indonesia pada PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Jumlah saham seri B tersebut setara dengan 75,51 persen saham Baturaja senilai Rp 2,8 triliun.
”Konsolidasi SMGR (PT Semen Indonesia Tbk) dan SMBR diharapkan dapat membantu perwujudan agenda pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional melalui pemenuhan permintaan semen nasional dan global seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi,” demikian penjelasan manajemen Semen Indonesia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/11/2022).
Pengalihan saham pemerintah di Baturaja ke Semen Indonesia diharapkan selesai pada Desember 2022. Jika aksi korporasi ini selesai, pangsa pasar Semen Indonesia menjadi semakin besar. Demikian pula dengan kapitalisasi pasarnya.
Saat ini pangsa pasar Semen Indonesia berkisar 49-52 persen. Sementara pangsa pasar Semen Baturaja 3 persen. Dengan penggabungan kedua produsen semen tersebut, Semen Indonesia akan menguasai 55 persen penjualan semen nasional.
Jika dilihat dari kapitalisasi pasar, Semen Indonesia memiliki valuasi sebesar Rp 44,19 triliun dan Semen Baturaja sebesar Rp 4,65 triliun. Bergabungnya Semen Baturaja ke Semen Indonesia membuat valuasi holding semen BUMN ini akan mencapai Rp 48,84 triliun.
Analis CGS CIMB, Bob Setiadi dan Genie Purnamasari, mencermati, nilai dari aksi tersebut setara dengan 1,08 kali price/book value (rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan). Semen Baturaja merupakan pemain semen terbesar di pasar Sumatera Selatan. Selain itu, pabrik terintegrasi Semen Baturaja memiliki kapasitas 3,15 juta ton per tahun. Sekitar 91 persen penjualan Semen Baturaja berasal dari ritel dan sisanya dari proyek.
Kinerja
Hingga triwulan III-2022, Semen Indonesia membukukan laba sebesar Rp 1,65 triliun, naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun 2021. ”Semen Indonesia Group konsisten pada strategi pendekatan multibrand,” kata Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni.
Sementara itu, Semen Baturaja membukukan kenaikan volume penjualan sebesar 3 persen dan pendapatan bertumbuh 9 persen di tengah penurunan permintaan semen nasional.
”Pertumbuhan ini menjadi titik balik semangat manajemen di saat penurunan akibat pandemi, bahwa target tahun ini akan tercapai,” kata Direktur Utama Semen Baturaja Daconi dalam keterangan tertulis. Laba bersih Semen Baturaja naik 260 persen dari Rp 16,7 miliar pada September 2021 menjadi Rp 43,1 miliar pada September 2022.