logo Kompas.id
EkonomiPelemahan Rupiah yang Lebih...
Iklan

Pelemahan Rupiah yang Lebih Dalam Perlu Diantisipasi

Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin sehingga menjadi 3,75-4 persen. Ini bisa berdampak pada pelemahan rupiah yang lebih dalam.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
· 4 menit baca
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dollar AS di tempat penukaran valuta asing PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Senin (17/10/2022).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dollar AS di tempat penukaran valuta asing PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Senin (17/10/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan Bank Indonesia perlu mengantisipasi kemungkinan terjadinya arus modal keluar dalam jumlah lebih besar yang bisa memperdalam pelemahan nilai tukar rupiah. Ancaman tersebut muncul seiring langkah bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin sehingga menjadi 3,75 persen-4 persen.

Mengutip pernyataan resmi The Fed yang dirilis pada Rabu (2/11/2022) waktu Washington DC, Amerika Serikat, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 1-2 November 2022 memutuskan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 75 basis poin menjadi 3,75 persen–4 persen.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000