Pertumbuhan kredit sampai triwulan III-2022 mengindikasikan pertumbuhan ekonomi masih melanjutkan pemulihan. Ini ditunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit dari berbagai segmen, mulai dari UMKM hingga korporasi.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Data Bank Indonesia menyebutkan, pertumbuhan penyaluran kredit industri perbankan sampai dengan September 2022 mencapai 11 persen secara tahunan. Pertumbuhan kredit bank yang terus melaju sampai dengan triwulan ketiga tahun ini menunjukkan permintaan kredit masih terus bertumbuh dan menopang perekonomian yang sedang melanjutkan pemulihan.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, pertumbuhan kredit sampai dengan triwulan ketiga tahun ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi masih melanjutkan pemulihannya. Ini ditunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit didorong berbagai segmen, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga korporasi, bahkan konsumen.
”Dunia usaha sudah beroperasi normal. Mereka pun membutuhkan pendanaan dari perbankan untuk ekspansi ataupun menopang operasional. Begitu pula kredit dari konsumsi. Ini artinya ada peningkatan permintaan sehingga mendorong pertumbuhan penyaluran kredit,” ujar Amin yang dihubungi, Rabu (26/10/2022), di Jakarta.
Kendati demikian, ia menilai penyaluran kredit akan sedikit melambat pada triwulan IV-2022. Hal ini dipicu kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang telah naik secara total sebesar 125 basis poin sejak Agustus 2022 sehingga berada di posisi 4,75 persen. Selain itu, sesuai dengan prediksi banyak ekonom, perekonomian triwulan keempat akan sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak sejak awal September lalu.
”Saya perkirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan sepanjang tahun ini di kisaran 8-9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujar Amin.
Survei Perbankan BI mengindikasikan penyaluran kredit di triwulan ketiga tahun ini tumbuh positif. Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut. Kinerja korporasi tecermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor perdagangan dan pertambangan.
Kinerja rumah tangga tecermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 17,13 persen secara tahunan pada September 2022, terutama didukung oleh segmen mikro.
”Hasil survei menunjukkan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 8,5 persen secara tahunan atau meningkat dibandingkan dengan 5,2 persen secara tahunan pertumbuhan pada 2021,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Kinerja perbankan
Pertumbuhan penyaluran kredit juga dicatat perbankan besar Tanah Air. Sampai dengan triwulan ketiga tahun ini, Bank Mandiri secara konsolidasi menyalurkan kredit sebesar Rp 1.167 triliun atau bertumbuh 14,28 persen secara tahunan.
Kredit korporasi yang menjadi pilar utama bisnis Bank Mandiri tumbuh positif sebesar 12,2 persen secara tahunan menjadi Rp 410 triliun per akhir September 2022. Kredit korporasi merupakan kontributor terbesar portofolio kredit Bank Mandiri yang mencapai 35,10 persen dari total kredit Bank Mandiri.
Adapun portofolio kredit Bank Mandiri lainnya juga mencatat pertumbuhan, seperti kredit kecil menengah yang bertumbuh 14,1 persen secara tahunan; kredit mikro yang bertumbuh 13,8 persen secara tahunan; dan kredit konsumer yang juga bertumbuh 10,3 persen secara tahunan.
”Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Rabu.
Bank BUMN lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, juga mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 9,1 persen secara tahunan menjadi Rp 622,61 triliun pada triwulan III-2022. ”Kami sangat bersyukur sampai dengan triwulan ketiga 2022 ini, kami dapat konsisten membukukan kinerja yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan domestik,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Pertumbuhan kredit juga dicatat bank swasta terbesar di Tanah Air, yakni PT Bank Central Asia (Tbk) atau BCA. Sampai dengan September 2022, BCA mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 682 triliun atau bertumbuh 12,6 persen secara tahunan. ”Pertumbuhan kredit BCA terjadi di semua segmen sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai sektor ekonomi,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiatmadja.
Kredit korporasi meningkat 13,4 persen secara tahunan mencapai Rp 306,1 triliun pada September 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6 persen secara tahunan menjadi Rp 203,5 triliun. Begitu pula total portofolio kredit konsumer naik 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp 165 triliun.
Bank swasta lainnya, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk, juga mencatat pertumbuhan kredit pada triwulan III-2022 sebesar 10 persen secara tahunan menjadi Rp 194,7 triliun. Pertumbuhan ditopang segmen korporasi yang bertumbuh 12,8 persen secara tahunan; konsumer sebesar 14,7 persen secara tahunan; kredit pemilikan rumah (KPR) bertumbuh 8,6 persen secara tahunan, dan kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat 52,4 persen secara tahunan.