Kisah pakaian dalam dan pakaian tidur di Walmart tentu bukan seluruhnya merupakan hasil pemikiran pimpinan saja. Semua pihak berperan dalam menuangkan sejumlah ide.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·4 menit baca
Selama periode 1 Oktober 2021 sampai 30 September 2022, produk pakaian dalam dan pakaian tidur terbesar Walmart bermerek Secret Treasures menghasilkan penjualan 1 miliar dollar AS. Perusahaan ritel ini tak mau cuan itu raib. Mereka memperbarui merek ini dengan nama Joyspun agar pendapatan besar itu berlanjut. Dari urusan pakaian dalam dan pakaian tidur yang begitu memikat pebisnis, kita belajar menghadapi ancaman perlambatan ekonomi.
Pertempuran di bisnis ini memang sangat tinggi. Sebelumnya, Secret Treasures adalah salah satu dari 13 merek privat di antara berbagai barang dagangan yang menjadi fokus para peritel. Perdagangan produk itu juga menangkap basis pelanggan terbesar di pasar pakaian dalam dan pakaian tidur wanita di AS. Satu dari lima pembelian pakaian jenis ini bermerek Secret Treasures pada tahun 2021.
Perubahan-perubahan yang tengah dilakukan Walmart di Amerika Serikat menyiratkan strategi dan inovasi menghadapi ancaman resesi. Harga-harga telah melonjak di negara itu. Mereka terus membikin perubahan agar permintaan tak seret. Mereka ingin mengulang kisah sukses sebelumnya. Saat pandemi, penjualan pakaian dalam dan pakaian tidur melonjak karena orang banyak bekerja di rumah. Mereka membeli baik ke toko luring maupun secara daring.
Perubahan-perubahan yang tengah dilakukan Walmart di Amerika Serikat menyiratkan strategi dan inovasi menghadapi ancaman resesi.
Pada awal pandemi, penjualan memang turun drastis, tetapi bulan-bulan berikutnya naik signifikan. Menurut laman CNBC, pengeluaran dalam kategori itu naik dibandingkan sebelum pandemi. Penjualan pakaian dalam selama sembilan bulan pertama tahun 2020 tercatat 15 persen lebih tinggi dari periode sama 2019. Penjualan pakaian tidur naik 52 persen pada jangka waktu yang sama.
Lalu, apa yang diharapkan dari penjualan pakaian dalam dan pakaian tidur di tengah ancaman resesi?
Pakaian dalam dan pakaian tidur tetap diganti. Kenyamanan di rumah selama pandemi ternyata membuat dua jenis produk ini harus diganti karena sering dipakai. Keduanya juga tetap jadi hadiah selama musim liburan. Kultur kerja yang masih banyak berlangsung hibrida ternyata juga memberi peluang penjualan kedua produk itu tetap besar.
Walmart juga yakin pasar dua jenis produk ini masih sangat besar meski pandemi berakhir. Orang yang kembali berlibur dan berpesta tak hanya membeli pakaian baru, tetapi juga membeli pakaian dalam. Untuk yang satu ini mereka harus berinovasi. Perubahan gaya pun diikuti sehingga muncul produk baru. Pergantian nama merek mungkin saja disebabkan ada perkembangan ini sehingga produk perlu menyesuaikan pasar.
Peluncuran merek baru boleh dibilang datang pada waktu yang tepat. Walmart jeli. Mereka dikabarkan telah menarik lebih banyak pelanggan berpenghasilan tinggi ke tokonya meski inflasi tengah menggila.
Oleh karena itu, masih menurut CNBC, para pembeli Joyspun akan melihat perubahan desain dan gaya yang lebih modern pada produk-produk pakaian dalam di Walmart. Semua barang juga dijual dengan harga rendah. Bra dijual mulai dari harga 11,98 dollar AS. Pakaian lainnya berkisar dari 7,98 dollar AS untuk baju tidur hingga 34,98 dollar AS untuk luaran berlapis. Harga-harga itu diharapkan bisa menarik konsumen untuk mau membeli di tengah lonjakan harga.
Mengapa Walmart tetap percaya diri di tengah situasi seperti ini? Peluncuran merek baru boleh dibilang datang pada waktu yang tepat. Walmart jeli. Mereka dikabarkan telah menarik lebih banyak pelanggan berpenghasilan tinggi ke tokonya meski inflasi tengah menggila.
Pembeli yang terpaksa menurunkan kelas dan selera itu menjadi audiens baru bagi Walmart. Mereka yang selama ini lebih sering pergi ke toko-toko besar untuk membeli pakaian mahal kini beralih ke Walmart agar bisa meregangkan kondisi keuangan yang ketat.
Tulisan lama yang terbit ketika terjadi krisis finansial 2008 di Harvard Business Review mungkin bisa memandu para pebisnis ketika menghadapi masa sulit. Mereka mengawalinya dengan kalimat bijak yang menyatakan bahwa masa ketika terjadi ledakan permintaan akan membutuhkan ide-ide baru, sedangkan saat resesi sekadar membutuhkan eksekusi. Kalimat bijak itu salah karena kreativitas malah lebih dibutuhkan ketika masa-masa sulit.
Pada masa resesi, penjualan lebih sulit didapat. Tenaga penjualan Anda harus lebih menarik dan produk Anda lebih memikat daripada sebelumnya. Ibaratnya, mereka yang berada di bagian depan ”rumah” perlu berpikir keras dan kreatif untuk menaikkan penjualan. Kalau tidak, mereka bakal menanggung beban berupa volume penjualan dan pendapatan yang rendah.
Pesan lain dari tulisan itu, resesi adalah waktu terbaik untuk meningkatkan daya saing perusahaan kita. Studi telah menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kesempatan dua kali lipat untuk mengubah posisi relatif mereka dalam suatu industri selama resesi dibandingkan ketika masa pertumbuhan.
Resesi adalah waktu terbaik untuk meningkatkan daya saing perusahaan kita.
Melihat semua itu, kreativitas menjadi sangat penting. Bagaimana kita memulainya selama periode saat sebagian besar pemimpin bisnis hanya ingin menundukkan kepala dan sekadar ingin secepatnya melewati masa sulit? Kuncinya adalah melibatkan semua karyawan untuk menemukan ide dan solusi di tengah masalah yang mulai dirasakan berbagai kalangan.
Kisah pakaian dalam dan pakaian tidur di Walmart tentu bukan seluruhnya merupakan hasil pemikiran pimpinan saja. Semua pihak berperan dalam menuangkan sejumlah ide.
Kebiasaan melakukan rapat atau pertemuan yang tidak terstruktur tidak akan menghasilkan ide dan solusi seperti itu di tengah perlambatan ekonomi atau ancaman resesi. Apalagi, sekadar rapat berlama-lama, malah membuang waktu dan tenaga.