logo Kompas.id
EkonomiMengolah Kelebihan Makanan...
Iklan

Mengolah Kelebihan Makanan agar Tak Jadi Sampah

Sejumlah lembaga berupaya mengolah, membuka bisnis, dan mendistribusikan makanan dari pihak yang kelebihan ke pihak yang kekurangan. Selain menekan volume sampah makanan, upaya itu dinilai bisa memutus rantai kelaparan.

Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
· 4 menit baca
Randi menunjukkan sampah makanan dari rumahnya yang bisa ia olah menjadi cairan <i>eco enzyme</i>, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/5/2022).
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Randi menunjukkan sampah makanan dari rumahnya yang bisa ia olah menjadi cairan eco enzyme, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/5/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Melimpahnya sampah makanan di Tanah Air menggerakkan hati sejumlah pihak untuk membuka bisnis, mengolah kembali, dan membagikan makanan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan. Agar kelebihan makanan tidak menjadi sampah, diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk membangun jembatan, yakni antara pihak yang kelebihan makanan dan orang yang memerlukannya.

Hasil analisis Kompas menemukan, setiap orang di Indonesia rata-rata membuang makanan senilai Rp 2,1 juta per tahun. Jika dijumlahkan, nilai sampah makanan di Indonesia mencapai Rp 330 triliun per tahun.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000