PT Astra International Tbk terbilang tekun melakukan tinjauan strategis untuk mengembangkan investasi.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
PT Astra International Tbk termasuk salah satu emiten yang rajin berinvestasi di berbagai sektor. Dalam dua tahun terakhir, Astra International (AI) berinvestasi pada sejumlah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang berbeda.
Awal Februari 2022, AI mengumumkan pembentukan usaha patungan dengan Hongkong Land, yaitu LOGOS SE Asia Pte Ltd yang mengelola dan mengembangkan gudang logistik modern.
Selanjutnya, AI berinvestasi pada pengelola rumah sakit Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk pada 6 April 2022. AI menjadi pemegang saham Hermina melalui private placement. Saat ini, AI memiliki 6,5 persen saham Hermina.
Melalui anak usahanya, PT Arya Kharisma, AI membentuk perusahaan patungan dengan anak usaha Toyota Motor Corporation, Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd. Badan usaha baru ini menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial. Konglomerasi ini juga berinvestasi pada beberapa perusahaan rintisan, seperti Sayurbox, Paxel, dan Mapan.
Pada bidang keuangan, AI melalui anak usahanya, PT Sedaya Multi Investama, mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta. Akuisisi ini dilakukan bersama dengan WeLab Sky Limited. Kedua pihak menguasai 49,56 persen saham Bank Jasa Jakarta.
AI juga tertarik pada sektor energi terbarukan. AI menambah kepemilikan pada emiten pembangkit listrik PT Arkora Hydro Tbk. Salah satu investasi AI yang sudah menghasilkan adalah investasi pada Gojek yang kemudian merger dengan Tokopedia, menjadi PT Gojek Tokopedia Tbk.
”Sejalan dengan aspirasi kami, memang banyak yang kami kaji. Secara konsisten berbagai macam peluang yang ada dan bisa memberikan pertumbuhan baik untuk pemegang saham ASII,” kata Direktur Utama AI Djony Bunarto Tjondro pada paparan publik virtual, Kamis (22/9/2022).
AI selalu melakukan tinjauan strategis atas investasi yang dilakukan. Peluang untuk menambah investasi selalu terbuka.
Direktur AI Gideon Hasan menambahkan, AI selalu melakukan tinjauan strategis atas investasi yang dilakukan. Peluang untuk menambah investasi selalu terbuka. ”Jika kami merasa Astra bisa memberikan nilai tambah dan Hermina bisa memberikan sinergi dan investasi di Hermina memberikan nilai tambah bagi stakeholder, jika ada peluang Astra berusaha menambah kepemilikan di Hermina,” kata Gideon.
Bank digital
AI juga tidak mau ketinggalan memiliki bank digital. Setelah menjual kepemilikan pada Bank Permata Tbk kepada Bangkok Bank senilai Rp 16,38 triliun, AI membeli bank lain.
Akuisisi saham Bank Jasa Jakarta senilai Rp 3,87 miliar triliun diselesaikan pada Senin (19/9/2022). Bersama dengan WeLab Sky, masing-masing memegang 49,56 persen saham.
Direktur AI Suparno Djasmin mengatakan, akuisisi ini sejalan dengan komitmen pada bidang keuangan. ”Kami ingin mentransformasi Bank Jasa Jakarta menjadi bank digital dan tentu butuh waktu. Kurang lebih dalam satu tahun kami akan memperkenalkan platform digital kepada nasabah,” kata Suparno. Bank digital AI ini akan fokus melayani nasabah ritel dan pengusaha kecil menengah.
Sepanjang semester pertama tahun ini, AI telah merealisasikan belanja modal senilai Rp 7,6 triliun secara konsolidasi. Djoni mengungkapkan, anggaran belanja modal pada tahun ini mencapai Rp 25 triliun-Rp 26 triliun.