Accenture Song mengumumkan telah mengakuisisi Romp, agensi kreatif asal Indonesia. Aksi korporasi ini diharapkan bisa memperkuat layanan ke jenama, mulai dari konsultasi bisnis, pemasaran digital, hingga teknologi.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelonggaran pembatasan sosial membuat konsumen kembali berbelanja ke toko luring. Namun, mereka tidak lantas meninggalkan layanan belanja daring. Perilaku konsumen seperti ini menuntut jenama bisa menyediakan layanan perdagangan secara daring-luring sampai metode komunikasi pemasaran yang tepat.
”Banyak perubahan terjadi di pasar pasca-pelonggaran pembatasan sosial karena pandemi Covid-19. Sudah banyak perusahaan terjun membuka layanan perdagangan secara elektronik atau e-dagang dan saat bersamaan sejumlah konsumen kembali berbelanja ke toko luring. Artinya, cara jenama berkomunikasi ke konsumen harus diubah,” ujar Accenture Song Southeast Asia Lead Thomas Mouritzen, di Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Chief Executive Officer Romp (agensi kreatif) Joseph Tan mengatakan, media yang dipakai jenama untuk berkomunikasi tidak hanya media tradisional, tetapi semua jenis media dan bentuk teknologi digital. Situasi seperti ini pada akhirnya menuntut jenama memiliki ide-ide konten yang kreatif.
”Konten yang dimaksud bukan semata mengandung pesan iklan. Bisa saja mengandung pesan pengetahuan. Intinya, mereka juga mesti punya hubungan interaktif dengan konsumen agar paham pengalaman layanan seperti apa yang dibutuhkan,” kata Joseph.
Accenture Song merupakan bagian dari Accenture, perusahaan global yang bergerak di bidang konsultasi, komunikasi, sampai media dan teknologi. Selama satu dekade terakhir, Accenture telah melakukan lebih dari 40 aksi akuisisi yang bertujuan memperkuat strategi perusahaan untuk urusan inovasi produk, layanan jasa desain pengalaman konsumen, pemasaran, dan perdagangan.
Baru-baru ini, Accenture Song telah mengakuisisi Romp, agensi kreatif asal Indonesia. Menurut Thomas, meski agensi lokal, Romp merupakan perusahaan yang memiliki kultur, kapabilitas, independensi, dan kepemimpinan yang bagus. Karakteristik itu dinilai cocok dengan Accenture Song.
Country Managing Director Accenture Indonesia Jayant Bhargava mengatakan, dari sisi jenama, pelonggaran pembatasan sosial berarti saatnya untuk memulihkan bisnis. Mereka harus mampu meningkatkan pendapatan, pelanggan, efisiensi rantai pasok, dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sebelum pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan dari berbagai latar belakang sektor industri telah mencoba bertransformasi digital. Hanya saja, tingkat kesuksesan bertransformasi berbeda.
Hal-hal seperti itu menjadi peluang bagi Accenture Song dan Romp untuk masuk membantu jenama. Sensivitas Romp terhadap budaya lokal Indonesia akan dikolaborasikan dengan keahlian Accenture dalam bidang teknologi, terutama mesin kecerdasan.
”Akuisisi Romp ini strategis bagi kami. Kami berdua bisa membantu jenama menangkap peluang bisnis pascapandemi Covid-19, termasuk pasar periklanan digital yang diperkirakan akan tumbuh signifikan di Asia Tenggara pada masa depan,” ujarnya.