Badan Pangan Nasional memperkirakan stok jagung nasional pada akhir September 2022 mencapai 2,4 juta ton. Surplus itu dinilai perlu dikelola dengan meningkatkan stok cadangan guna menopang stabilitas pasokan dan harga.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mobilisasi jagung dari sentra daerah surplus ke daerah defisit oleh Badan Pangan Nasional dinilai sebagai langkah yang positif untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga jagung. Namun, pemerintah dinilai perlu memperkuat cadangan jagung nasional guna memastikan kebutuhan jagung oleh peternak dan industri pakan di dalam negeri terpenuhi.
Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memperkirakan, total ketersediaan jagung di dalam negeri selama kurun Januari-September 2022 mencapai 16,5 juta ton. Sementara kebutuhan jagung sepanjang kurun Januari-September 2022 mencapai 14,1 juta ton. Dengan demikian, stok jagung pada akhir September 2022 mencapai 2,4 juta ton.
Sementara itu, sepanjang Maret-Agustus 2022, Badan Pangan Nasional telah memobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan, termasuk komoditas jagung. Per 8 Agustus 2022, Badan Pangan Nasional telah memobilisasi jagung ke Kendal, Surakarta (Jawa Tengah), DI Yogyakarta, Blitar (Jawa Timur), dan Lampung dengan volume total mencapai 2.739 ton.
Mekanisme distribusi yang ditempuh adalah kelompok penerima manfaat mengajukan permohonan kepada Badan Pangan Nasional. Permohonan itu berisi deskripsi tentang kebutuhan jagung peternak kecil dan mandiri. Petani atau gabungan kelompok tani atau pelaku usaha kemudian mengirin jagung setelah mendapat persetujuan dan dokumen administrasi yang lengkap.
Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman, saat dihubungi pada Minggu (18/9/2022), menilai, upaya tersebut merupakan hal yang positif. ”Artinya, Badan Pangan Nasional sudah mengorkestrasikan hal ini. Bulog (kini menjadi operator Badan Pangan Nasional) telah menyerap jagung di sejumlah titik (sentra),” ujarnya.
Akan tetapi, kata Ali, belakangan muncul kabar rencana ekspor jagung. Menurut dia, data ketersediaan jagung perlu dilihat dan dikaji kembali sebelum ekspor. Kecukupan kebutuhan dalam negeri harus benar-benar diperhatikan. Adapun corn drying center (CDC) atau pusat pengeringan jagung saat ini dalam proses pembangunan. Saat sudah beroperasi, fasilitas itu diharapkan membuat pengelolaan jagung lebih optimal.
Sebelumnya, dalam Diskusi Ekonomi Berdikari tentang pangan yang digelar harian Kompas di Jakarta, Selasa (13/9/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pemerintah terus mengupayakan peningkatan produktivitas sejumlah komoditas pangan, termasuk jagung.
Upaya meningkatkan produktivitas itu dilakukan karena ketahanan pangan menjadi prioritas pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan. ”Langkah pemerintah (antara lain) meningkatkan produktivitas, misalnya, (dengan mengizinkan) pemakaian bibit GMO (genetically modified organism) pada jagung, bisa juga untuk kedelai dan beras (padi),” ujar Airlangga.
Menurut Ali, pemerintah bisa mencoba pengembangan bibit GMO pada jagung tersebut. ”Sebenarnya GMO bagus karena produksi akan meningkat. Namun, pemerintah juga harus memproteksi bibit yang sudah beredar di dalam negeri. Kemudian, harus dipastikan juga bagaimana nanti dampaknya pada kualitas pakan ternak,” kata dia.
Aman
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional M Yadi Sofyan Noor berpendapat, ketersediaan jagung nasional cukup aman, yakni dengan luas tanam mencapai 4,15 juta hektar. Pada tahun 2021, produksi jagung bisa mencapai 15,79 ton, sedangkan kebutuhan jagung nasional hanya 14,37 juta ton. Berarti Indonesia surplus 1,42 juta ton jagung.
”Dengan data yang hampir sama, pada tahun 2022 stok jagung kita masih aman. Dengan demikian, stabilitas untuk produksi jagung bisa terjaga,” kata Yadi.
Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi menyatakan, mayoritas peternak ayam broiler membeli pakan jadi dari pabrik pakan. Sementara peternak ayam petelur, ada yang membeli pakan jadi, setengah jadi, serta membeli pakan konsentrat.
”Pada pakan jadi itu, sekitar 25-30 persen kandungannya ialah jagung. Saat ini, ada tren penurunan harga jagung, jadi kami berharap barang (pakan jadi) pun ikut turun. Namun, sampai sekarang belum ada penurunan (harga pakan), masih Rp 8.600-Rp 9.200 per kilogram. Kami harap bisa di kisaran Rp 8.000 per kg,” kata Sugeng.
Salah satu sentra produksi jagung nasional yang tengah memasuki masa panen adalah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Di wilayah ini jagung bisa ditanam dan dipanen hingga tiga kali dalam setahun. Pada Kelompok Tani Murakapi, Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, misalnya, hasil panennya mencapai 10 ton per hektar atau di atas rata-rata produktivitas kabupaten yang mencapai 6,2 ton per hektar.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementerian Pertanian Warjito mengatakan, produksi jagung mesti terus ditingkatkan. Itu, antara lain, dengan pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR) yang menjadi alternatif pembiayaan bagi para petani, termasuk pada komoditas jagung.
”Sektor pertanian harus tetap terjaga untuk pengendali inflasi di Indonesia,” kata Warjito, seperti disiarkan pada laman Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sabtu (17/9/2022).