Pemerintah Perkuat Penyaluran BBM Subsidi untuk Koperasi Nelayan
Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, serta Pertamina bersinergi dalam proyek percontohan Program Solusi Solar bagi Koperasi Nelayan. Program ini diharapkan tepat sasaran.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, serta Pertamina bersinergi dalam pilot project Program Solusi Solar Bagi Koperasi Nelayan. Program tersebut diimplementasikan dalam upaya melancarkan rantai distribusi bahan bakar minyak subsidi kepada nelayan sehingga menjadi lebih tepat sasaran.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan persnya seusai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/9/2022), mengapresiasi kerja sama tersebut. Langkah ini menjadi solusi bagi nelayan. Diharapkan, memiliki dampak bagi kesejahteraan nelayan.
”Karena dengan Program Solusi Solar Nelayan ini, solar untuk koperasi nelayan akan mampu memperbaiki akses nelayan untuk kemudahan mendapatkan solar. Nantinya, kenaikan solar tidak terlalu terdampak karena rantai pasoknya bisa diperbaiki. Mereka bisa langsung mendapatkan harga yang lebih murah,” janji Teten.
Hal senada diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir. Sebelum resmi dirilis, pihaknya akan meluncurkan Program Solusi Nelayan dengan berkonsultasi kepada Presiden Joko Widodo.
”Kalau nanti program ini berjalan dengan baik, baru kita kembangkan mulai Desember 2022 ke seluruh Indonesia. Kita coba bertahap untuk membantu nelayan yang hari ini kesulitan karena ada pengurangan subsidi BBM. Kita buktikan bahwa pemerintah hadir memberikan solusi untuk nelayan,” kata Erick.
Tak hanya itu, lanjut Erick, melalui program ini, koperasi juga akan membantu modal kerja para anggotanya. Ditambah kontribusi Kementerian BUMN yang akan mendorong pembiayaan melalui koordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membangun ekosistem yang lain.
”Ini supaya BRI juga bisa membantu para nelayan dengan kemudahan modal kerja. Nah, ibu-ibu nelayan nanti bisa dikoordinasikan dengan program PNM Mekar,” kata Erick.
Tinggal nanti bagaimana, lanjut Erick, akan coba didiskusikan lagi mengenai offtaker dari hasil nelayan tersebut. Entah dari BUMN atau mengajak pihak swasta besar maupun UMKM, yang membutuhkan bahan baku hasil dari para nelayan ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku sangat menyambut baik program ini karena dinilai sangat membantu dan memudahkan bagi semua pihak. Terutama, bagi Pertamina yang memiliki tugas menyalurkan BBM bersubsidi kepada pihak yang tepat sasaran.
”Dengan begitu, penyaluran BBM subsidi untuk nelayan melalui koperasi kepada anggotanya by name by address, dipastikan akan langsung dinikmati oleh para nelayan,” ujar Nicke.
Nicke menyebut, rencana piloting program tersebut akan dilakukan di tujuh lokasi, yaitu di Lokna, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur.
”Jadi, tujuh lokasi ini akan segera kita jalankan. Pertamina akan pastikan kuota untuk BBM bersubsidi bagi nelayan di tujuh daerah tersebut akan kita salurkan melalui koperasi, yang sudah ditetapkan nanti oleh pihak Kemenkop dan UKM,” kata Nicke.