Jalinan kerja sama dengan negara-negara lain menjadi satu cara guna mencapai tujuan bersama terwujudnya era energi bersih. Ajang G20 pun menjadi momen tepat untuk menegaskan komitmen pada transisi energi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·7 menit baca
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Kendaraan listrik terparkir di depan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) Green Energy Station di Kota Denpasar, Bali, Selasa (30/8/2022). Juga terdapat panel surya pada genting bangunan SPKLU Itu. Sebagai rangkaian Energy Transition Working Group (ETWG) G20 presidensi Indonesia di Bali, pekan ini, SPKLU Green Energy Station Pertamina itu diresmikan.
Selasa (30/8/2022) pagi, Wira Atmaja (38) masuk ke ruangan berkaca di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) Green Energy Station Pertamina di Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar, Bali. Tangan kanannya menenteng baterai berwarna hitam setinggi sekitar 45 sentimeter. Baterai dimasukkan di salah satu slot pada mesin penukaran (swapping station).
Kurang dari tiga menit, ia bisa mengambil baterai dari slot lain yang sudah terisi penuh untuk kemudian dipasangkan pada sepeda motor Gesits yang dikendarainya. ”Sekali pemakaian baterai bisa 30-50 kilometer tergantung kecepatan dan medannya,” ujar Wira, yang menjadi pengojek daring Grab Electric, dengan sepeda motor listrik Gesits, sejak Januari 2022.
Wira menyewa sepeda motor Gesits kepada Grab seharga Rp 50.000 per hari, sedangkan biaya baterai Rp 10.000 per hari (berapa pun penggantian baterai dilakukan). Total Rp 60.000 ia keluarkan per hari. Dengan pendapatan kotor sekitar Rp 200.000 per hari, ia bisa menghemat Rp 20.000-Rp 30.000 per hari jika dibandingkan dengan sepeda motor bensin. Juga tak ada kerugian penyusutan nilai karena merupakan sepeda motor sewaan. Isi ulang baterai pun dapat dilakukan di rumah, dengan charger, yang memakan waktu sekitar 4 jam.
Menurut Wira, Gesits nyaman dikendarai. Ia juga belum pernah kehabisan baterai saat menukar di swapping station. ”Kalau pengemudinya sudah semakin banyak, tempat penukaran baterai harus ditambah. Saat ini baru ada enam titik dan hanya di Denpasar. Ke depan perlu ditambah di sekitar tempat-tempat wisata,” kata warga Denpasar Utara itu.
Di sudut lain SPKLU Green Energy Station (GES) itu, Andreas (27), warga Denpasar Barat, berjalan di depan charging station untuk mobil listrik. Wajahnya tampak penasaran dengan alat pengisian baterai itu. ”Selama ini cuma dengar dan lihat sekilas. Kelihatannya memang mobil listrik sudah semakin banyak. Mudah-mudahan harganya semakin terjangkau,” katanya.
Fasilitas swapping station (baterai sepeda motor listrik), charging station (mobi listrik), dan terpasangnya panel surya di atap salah satu bangunan di SPKLU GES di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, ditinjau oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Selasa (30/8/2022). Kegiatan itu menjadi bagian dari rangkaian ajang G20 presidensi Indonesia.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Pengendara ojek daring menunggu penukaran baterai sepeda motor listrik pada swapping station SPKLU Green Energy Station di Kota Denpasar, Bali, Selasa (30/8/2022). Di SPKLU tersebut juga terdapat charging station untuk mobil listrik dan panel surya pada genting bangunan SPKLU Itu.
Penambahan unit
Menurut data Pertamina, kini ada 238 SPKLU GES di Indonesia dan diharapkan meningkat menjadi 312 unit pada akhir 2022. Di Jakarta terdapat 7 swapping station dan 6 charging station. Sementara di Bali terdapat 6 swapping station dan 6 charging station. Penyediaan fasilitas-fasilitas itu diberikan dalam rangka mendukung transisi energi.
Nicke mengatakan, Pertamina akan meningkatkan sumber energi terbarukan, baik di hulu, kilang, maupun hilir, sesuai dengan target bauran energi. Sementara untuk kendaraan listrik, pihaknya lebih masuk dulu pada kendaraan roda dua. Apabila di Jakarta bekerja sama dengan Gojek, di Bali kerja sama dilakukan dengan Grab.
Hal itu diakukan mengingat pasar kendaraan roda dua akan sulit jika mengisi ulang baterai di rumah. ”Konsep kita adalah menjual baterai swap untuk memberikan kemudahan bagi para pengendara sepeda motor, untuk di awal, supaya skalanya masuk. Apabila nantinya ekosistem semakin terbangun, masyarakat akan semakin dimudahkan (terkait penggunaan kendaraan listrik),” ujar Nicke.
Sementara di hulu, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan BUMN lainnya, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dalam membangun Indonesia Battery Coorporation (IBC) untuk pembuatan baterai. Ada subholding khusus yang mengatur itu, sedangkan anak perusahaan pada energi fosil tetap fokus sehingga akan berjalan paralel.
Arifin Tasrif mengemukakan, penggunaan baterai pada sepeda motor menjadi bagian dari evolusi kendaraan bermotor. Saat ini, biaya listriknya pun sudah semakin kompetitif karena badan usaha berkompetisi untuk berkompetisi untuk membesarkan usahanya. Contohnya pada harga solar panel yang kian semakin murah. Peralihan ke energi terbarukan pun menjadi keharusan.
Selain mendukung penggunaan energi bersih, biaya pun lebih hemat. ”Biaya pakai BBM itu Rp 30.000 per hari, tetapi kalau pakai swap baterai hanya Rp 10.000 per hari sepanjang hari,” ujar Arifin.
Tinjauan ke SPKLU GES di Denpasar itu menjadi kegiatan sampingan Energy Transition Working Group (ETWG)-3 G20 presidensi Indonesia yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 29 Agustus-1 September 2022. Adapun pada 2 September akan dilakukan Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM) G20.
Penjajakan
Pada Selasa juga digelar penjajakan kerja sama antara Pertamina dan sejumlah perusahaan internasional terkait transisi energi. Nota kesepahaman (MOU) dilakukan dengan Astra Agro Lestari Tbk dalam rangka pengembangan proyek rendah emisi dengan pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk menjadi produk bioetanol dan biometana.
Ada juga perjanjian kerja sama antara Pertamina Power Indonesia (PPI) dan PT Jababeka Infrastruktur untuk pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di gedung perkantoran Jababeka. Lalu Joint Study Agreement (JSA) PPI dengan Pondera terkait Integrated Offshore Wind Energy & Hydrogen Production Facility serta JSA antara Pertamina dan Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait injeksi CO2 untuk enhanced oil recovery (CCUS-EOR).
”Untuk transisi energi ini, secara jangka panjang, alokasi (Pertamina) sekitar 14 persen. Ini lebih tinggi dari rata-rata perusahaan energi dunia yang mengalokasikan sekitar 9 persen. Penandatanganan kerja sama tersebut kaitannya dengan (pengembangan) energi terbarukan dan dekarbonisasi,” kata Nicke.
Arifin menilai, kerja sama tersebut dalam upaya mendorong energi terbarukan. ”Kami berharap MOU itu harus ada tindak lanjut yang konkret. Tentu saja, semua memulai dengan yang kecil, kemudian nanti skalanya ditingkatkan menjadi full economic scale, hingga menjadi komersial,” ujarnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target bauran energi baru dan terbarukan pada 2025 sedikitnya sudah mencapai 23 persen dalam bauran energi nasional. Target itu pada 2050 naik menjadi sedikitnya 31 persen. Masih lebarnya kesenjangan guna memenuhi target pada 2025 menjadi pekerjaan rumah.
Suasana salah satu penandatanganan nota kesepahaman (MOU) pada Partnership for Energy Transition Projects G20 presidensi Indonesia yang disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (30/8/2022). Penandatanganan kerja sama terkait transisi energi menjadi rangkaian Energy Transition Working Group (ETWG) G20 presidensi Indonesia di Bali, pekan ini.
Solusi bersama
Salah satu isu prioritas yang diusung dalam perhelatan G20 presidensi Indonesia ialah transisi energi. Energi yang didorong dalam rangka transisi energi yakni gas karena lebih rendah karbon dibandingkan energi fosil lainnya. Pada Senin (29/8/2022), persoalan krisis gas global pun menjadi isu yang diangkat. Solusi jangka pendek permasalahan itu pun dicari.
Indonesia sejatinya tidak terdampak langsung disrupsi pasokan dan harga gas karena merupakan negara produsen eksportir gas. Namun, Indonesia berkepentingan untuk turut membantu mencarikan solusi jangka pendek, termasuk harga gas alam cair (LNG) yang melonjak. Bagaimanapun, stabilitas pasokan dan harga gas dunia amatlah dibutuhkan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, Indonesia memiliki potensi investasi hulu migas yang besar. Pemerintah sendiri memberi sejumlah kebijakan guna menarik investasi lebih besar, di antaranya terkait fleksibilitas kontrak yang memungkinkan para kontraktor memilih skema PSC cost recovery atau gross split.
Peningkatan investasi itu penting bagi negara produsen. ”Kebijakan (pemerintah untuk menarik investasi) juga terkait perbaikan terms and conditions pada putaran lelang, insentif fiskal dan nonfiskal, perizinan online, dan penyesuaian regulasi untuk wilayah kerja migas nonkonvensional," kata Tutuka.
Senior Analyst, Head of Gas Group Fossil Energies and International Cooperation Unit, The Institutte of Energy Economics Japan, Hiroshi Hashimoto, berpendapat, solusi yang bisa ditempuh yakni peningkatan produksi gas alam dan LNG. Walaupun negara-negara produsen di dunia sudah berupaya untuk memaksimalkan output, mereka perlu lebih diberi tahu bahwa negara-negara konsumen kini membutuhkan lebih banyak gas.
”Lantaran tambahan produksi perlu dikoneksikan dengan pasar, kesiapan infrastruktur dan transportasi perlu disiapkan lebih awal,” katanya.
Pernyataan-pernyataan yang dapat menstabilkan pasar gas untuk jangka pendek diperlukan. ”Meski produsen (perusahaan-perusahaan) mungkin ingin memaksimalkan penerimaan, mereka paham kenaikan harga yang berlebih bisa menghancurkan pasar. Negara-negara G20 bisa menunjukkan keinginan agar produsen dan konsumen sama-sama senang,” katanya.
Dengan segala tantangan yang dihadapi, transisi energi sudah di depan mata. Jalinan kerja sama dengan negara-negara lain menjadi satu cara guna mencapai tujuan bersama terwujudnya era energi bersih. Ajang G20 pun menjadi momen tepat untuk menegaskan komitmen pada transisi energi sekaligus penjembatan dalam mengatasi persoalan energi tingkat global.