Agar masyarakat lebih mengenal sejarah dan mencintai rupiah, Bank Indonesia menggelar Festival Rupiah Berdaulat Indonesia 2022. Banyak cerita sekaligus teknologi dapat ditemukan pada selembar uang.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·4 menit baca
Rupiah adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada hari di mana masyarakat Indonesia tidak mengandalkan rupiah untuk bertransaksi jual beli. Tentu saja, karena rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di negeri ini.
Kendati demikian, penghargaan terhadap rupiah di masyarakat masih rendah. Melalui pameran uang Festival Rupiah Berdaulat Indonesia 2022, masyarakat mempelajari sejarah rupiah dari masa ke masa. Selain itu, dijelaskan pula cara pembuatannya. Harapannya, festival ini bisa mendorong masyarakat lebih menghargai mata uang kita sendiri.
Pada salah satu bagian festival itu, koin-koin yang dipajang berjejer di kabinet kaca bukanlah koin biasa. Papan informasi menyebutkan, koin itu berasal dari era kerajaan Hindu-Buddha di kisaran abad ke-8 atau ratusan tahun lalu. Beberapa anak-anak berseragam sekolah berebutan mengerubungi kabinet kaca itu untuk melihat lebih dekat koin tersebut.
”Uangnya bagus ya,” ujar Aldi sambil memandangi koin itu dari balik kabinet kaca. Mata bocah 11 tahun ini berbinar-binar melihat koin yang berasal dari ratusan tahun lalu itu.
Melalui pameran uang Festival Rupiah Berdaulat Indonesia 2022, masyarakat mempelajari sejarah rupiah dari masa ke masa.
Aldi bukan satu-satunya anak-anak yang terpukau melihat koin itu. Dia adalah satu dari ratusan siswa dari berbagai sekolah dasar yang menikmati pameran uang pada Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2022 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (21/8/2022).
Mereka tampak bergembira dan tertarik melihat berbagai uang yang dipamerkan baik berupa koin maupun uang kertas mulai dari era Kerajaan Hindu-Buddha, era kerajaan Islam, zaman VOC, zaman pendudukan Inggris, pendudukan Jepang, pascakemerdekaan, hingga uang yang berlaku saat ini.
Tak cuma menampilkan uang zaman dulu, salah satu primadona utama pameran ini adalah uang desain terbaru atau tahun emisi 2022 yang baru saja dirilis Kamis pekan lalu. Rupanya, publik masih penasaran untuk melihat secara langsung seperti apa desain terbaru alat pembayaran mereka kelak. Di luar area pameran, masyarakat pun juga bisa menukarkan uangnya dengan uang desain baru atau TE 2022.
Mata berbinar penuh keluguan dan ketertarikan juga tampak pada Adinda. Didampingi ayah dan ibunya, gadis berusia 13 tahun ini terpukau masuk ke dalam ruang periksa keaslian uang dengan sinar ultraviolet yang ada di salah satu sudut pameran.
Di dalam ruangan gelap itu, hanya ada cahaya ultraviolet yang dipancarkan ke bagian uang sehingga muncullah berbagai desain dan tanda fitur pengaman uang. Ibarat masuk wahana rekreasi, Adinda begitu bergembira baru pertama kali melihat berbagai desain penuh warna sebagai bagian dari fitur pengaman uang agar tak dipalsukan.
”Aku baru tahu ternyata di dalam uang itu ada berbagai gambar supaya enggak dipalsuin penjahat,” ujar Adinda.
Ada cahaya ultraviolet yang dipancarkan ke bagian uang sehingga muncullah berbagai desain dan tanda fitur pengaman uang.
Fajri (40), ayah Adinda, mengatakan, mereka sengaja pergi ke pameran uang ini untuk memberi edukasi soal sejarah uang kepada buah hati mereka. ”Saya baca beritanya di online, katanya ada uang pameran. Wah menarik ini, kan, tidak banyak ya ada pameran uang. Pas banget ini di weekend jadi bisa ajak anak ke sini,” ujar warga Depok ini.
Cinta rupiah
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menjelaskan, pameran ini memang didesain agar pengunjung bisa belajar sekaligus rekreasi. Harapannya, masyarakat jadi lebih mengenal dan mencintai uang rupiah.
”Rupiah, uang yang setiap hari kita jumpai dan kita gunakan, punya sejarah panjang dan berbagai cerita budaya kita sebagai bangsa. Ini yang ingin kami perkenalkan lebih kepada masyarakat,” ujar Marlinson.
Aktor Ari Sihasale saat menjadi pembicara dalam bincang-bincang FERBI 2022 mengatakan, uang favoritnya adalah uang kertas pecahan Rp 100.000. Bukan soal nilainya yang tertinggi, lanjut Ari, tetapi dalam pecahan uang itu ada gambar pariwisata populer di Papua, yakni Raja Ampat.
”Saya senang sekali Raja Ampat bisa tampil di uang kita. Uang itu juga jadi sarana memperkenalkan negeri dan budaya kepada masyarakatnya. Mencintai Indonesia juga mencintai rupiah,” ujar Ari yang berdarah Papua ini.
Tampaknya upaya untuk mendorong kecintaan rupiah ini dengan cepat mewujud pada para pengunjung. Tengok saja si kecil Aldi dan juga Adinda yang berjanji akan menjaga uang rupiah agar tetap dalam kondisi baik. ”Aku janji jaga uang supaya tidak lecek. Soalnya bagus,” ujar Aldi tersenyum lebar.