Ikut Festival Gamescom 2022, Indonesia Targetkan Perluas Pasar di Luar Negeri
Pemerintah mendukung pemberangkatan 13 pengembang/perusahaan gim nasional mengikuti festival gim Gamescom 2022 di Jerman pada 24-29 Agustus 2022. Ajang ini diharapkan bisa memperluas pasar di Eropa dan Amerika.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasar gim Indonesia kini telah menembus urutan ke-16 dan pasar khusus mobile game Indonesia menduduki peringkat keenam dunia. Salah satu persoalan yang masih terulang adalah pasar itu masih didominasi oleh produk buatan pengembang dari asing. Sebaliknya, pengembang lokal menemukan pangsa pasar di luar negeri.
”Pendapatan pasar gim di Indonesia setiap tahun berkisar Rp 25 triliun-Rp 30 triliun. Sementara pasar mobile game (gim yang dimainkan di ponsel pintar) Indonesia menduduki 10 besar di dunia, sekitar peringkat keenam. Namun, pasar yang potensial ini susah ditembus oleh pengembang gim lokal,” ujar Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno saat menghadiri konferensi pers mingguan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Senin (15/8/2022) sore, di Jakarta.
Cipto menyampaikan, pengembang-pengembang gim asal Indonesia justru menemukan dan mendapatkan pasar di luar negeri, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Penjualan satu produk gim buatan pengembang Indonesia berkisar dari harga 10 juta dollar AS.
Menurut Cipto, sejak tahun 2017, industri gim nasional konsisten bertumbuh karena mendapat dukungan pemerintah, seperti Badan Ekonomi Kreatif dan kini Kemenparekraf/Baparekraf. Jumlah pengembang lokal pun semakin banyak bermunculan.
”Pada saat pembatasan sosial pandemi Covid-19, industri ataupun pasar gim nasional menemukan momentumnya. Ketika terjadi pelonggaran pembatasan sosial, warga menemukan opsi hiburan lebih beragam di luar gim,” kata Cipto menjelaskan tantangan berikutnya yang dialami pengembang gim lokal.
Industri gim nasional tetap punya peluang tumbuh yang luas, apalagi kini muncul teknologi-teknologi digital baru yang bisa menggebrak industri. Cipto juga menyampaikan, pengembang/perusahaan gim Indonesia akan mengikuti festival gim Gamescom 2022 di Jerman, pekan depan. Ini menjadi ajang penting untuk menjalin hubungan bisnis ke pasar Eropa dan Amerika Serikat yang selama ini jadi tujuan pasar bagi pengembang gim lokal.
”Karena Gamescom 2022 berlangsung luring, kami jadi dimudahkan untuk menindaklanjuti minat bisnis. Menghadiri festival seperti Gamescom tidak bisa cuma sekali. Sejak Pemerintah Indonesia mendukung, mitra-mitra bisnis sebenarnya sudah ada yang antre,” ujarnya.
Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga S Uno menyampaikan, tahun lalu Indonesia juga mengirim delegasi pengembang/perusahaan gim nasional untuk berangkat ke Gamescom di Jerman. Hanya, waktu itu, Gamescom berlangsung secara daring karena masih pandemi Covid-19.
”Kami menargetkan bisa mengumpulkan kesepakatan bisnis dua kali lipat lebih besar dari tahun lalu,” ujarnya. Di ajang festival gim Gamescom 2022 yang berlangsung 24–29 Agustus 2022, Indonesia memberangkatkan 13 delegasi pengembang/perusahaan gim nasional. Pemerintah Indonesia mendukung penuh.
Saat bersamaan, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyampaikan, jumlah pemain gim secara global diperkirakan telah mencapai 27 miliar pada 2021. Pada akhir tahun 2023, jumlah pemain baru diprediksi mencapai lebih dari 400 juta orang.
Nilai industri gim global diperkirakan sudah sebesar 214 miliar dollar AS pada 2021. Nilai ini terus bertambah dan diprediksi mencapai 321,1 miliar dollar AS pada 2026.
”Sejumlah studi memperkirakan Asia Pasifik akan menjadi pangsa pasar gim terbesar. Ini berarti valuasi ekonomi industri gim besar,” katanya.
Berdasarkan data dari platform Kemenkominfo, ”Indonesia Game Rating System”, pada awal tahun 2022 terdapat 35 pengembang gim lokal di pasar gim Indonesia. Lalu, ada pula 265 pengembang gim asing di pasar Indonesia.
Menurut Dedy, Kemenkominfo telah memiliki program Indonesia Game Developer Exchange yang di dalamnya berisi kegiatan mentoring sampai business matching. Dari sisi regulasi, Kemenkominfo telah mengeluarkan Peraturan Menkominfo Nomor 11 Tahun 2016 terkait Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik. Regulasi ini bertujuan memastikan keamanan masyarakat dalam mengembangkan gim.