PT Elang Mahkota Teknologi Tbk melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK), menjual sebagian saham yang dimiliki kepada PT Elang Andalan Nusantara. Saham Elang Andalan dijual kepada Lazadapay Holdings Pte Ltd.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemegang saham platform pembayaran digital DANA berubah. Pemilik lama, yakni PT Elang Mahkota Teknologi atau Emtek Group, melepaskan sebagian sahamnya dan kelompok usaha Sinarmas masuk memberikan modal. Dengan demikian, Lazada dan Sinarmas menjadi pemegang saham baru di DANA.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK), menjual sebagian saham yang dimiliki kepada PT Elang Andalan Nusantara. Saham Elang Andalan dijual kepada Lazadapay Holdings Pte Ltd.
Elang Andalan merupakan perusahaan yang mengoperasikan plaform dompet elektronik DANA. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/8/2022), nilai penjualan 202 saham Seri A dan 4.792.986 saham Seri B kepada Lazadapay Holding tersebut sekitar Rp 4,5 triliun.
”Setelah penyelesaian transaksi penjualan saham, kepemilikan saham KMK akan mengalami penurunan jumlah. Di lain pihak, KMK akan memperoleh hasil penjualan saham yang berpengaruh positif terhadap kondisi kas keuangan KMK dan perseroan,” ujar Corporate Secretary Elang Mahkota Titi Maria Rusli. Akta pengalihan saham tersebut sudah ditandatangani pada 10 Agustus 2022.
Sementara itu, Elang Mahkota juga memublikasikan kinerja sepanjang semester I-2022. Elang Mahkota membukukan pendapatan Rp 7,09 triliun. Pendapatan ini naik 10 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,44 triliun.
Beban pokok pendapatan bertambah 16,63 persen menjadi Rp 5,21 triliun apabila dibandingkan semester I-2021 yang sebesar Rp 4,46 triliun. Namun, laba kotor perseroan tercatat Rp 1,88 triliun atau turun tipis 4,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,97 triliun. Sementara itu, beban penjualan naik 89 persen dari Rp 63,84 menjadi Rp 120,6 miliar. Beban umum dan administrasi naik 37,1 persen dari Rp 981,64 miliar menjadi Rp 1,34 triliun sehingga laba usaha turun 49,61 persen dari Rp 971,36 miliar menjadi Rp 489,46 miliar.
Disuntik Dian
Sementara itu, anak usaha kelompok Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, melaporkan telah menyuntikkan investasi sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun kepada PT Elang Andalan Nusantara. Suntikan investasi ini dilakukan Dian melalui anak usahanya, PT DSST Dana Gemilang.
”Investasi ini merupakan bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital. Dengan investasi ini, DSST menjadi salah satu pemegang saham terbesar di DANA,” ujar Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Susan Chandra.
Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital yang dimiliki Dian Swastatika dan pemangku kepentingan lainnya.
CEO & Co Founder DANA Indonesia Vincent Iswara menjelaskan, suntikan investasi teranyar ini membuktikan kepercayaan dan keyakinan kedua investor terhadap visi, strategi, dan peran penting DANA dalam mempercepat literasi dan inklusi keuangan untuk masyarakat Indonesia. ”Kami sangat bangga atas bergabungnya Sinarmas dan Lazada Group sebagai pemegang saham DANA bersama dengan pemegang saham terdahulu yang senantiasa mendukung kami, yaitu Emtek Group dan Ant Group,” kata Vincent dalam keterangan resminya.