Ketidakpastian terjadi di mana-mana, tak hanya terkait sektor ekonomi, tetapi juga sektor kesehatan. Apalagi, biaya kesehatan terus naik.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketidakpastian terjadi di mana-mana, tak hanya terkait sektor ekonomi, tetapi juga sektor kesehatan. Apalagi, biaya kesehatan terus naik.
Seiring dengan situasi itu, kebutuhan akan asuransi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, termasuk di Indonesia sejak awal pandemi Covid-19. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah kepemilikan polis asuransi meningkat 17,4 persen dan pertumbuhan jumlah tertanggung mencapai 18,1 persen menjadi 75,45 juta orang secara industri.
”Belakangan ini, inflasi di Amerika Serikat mencapai 9,1 persen, (angka) itu merupakan inflasi yang tidak pernah terlihat dalam 30-an tahun terakhir. Biasanya, ketika ada negara dengan inflasi tinggi, nilai tukarnya menurun, tetapi ini berbeda, dollar AS tetap menguat terhadap banyak mata uang. Kita memang sedang mengalami banyak anomali,” ujar CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman, Senin (8/8/2022).
Generali berupaya memenuhi kebutuhan nasabah di tengah situasi yang serba tidak pasti tersebut. ”Bertepatan dengan hari jadi Generali Indonesia yang ke-14 dan dalam rangka mengawali momentum Hari Kemerdekaan (Indonesia) tahun ini, kami menghadirkan inovasi BeSMART sebagai wujud komitmen kami dalam mendampingi nasabah di tengah ketidakpastian,” kata Edy.
Berdasarkan data klaim Generali, sepanjang semester pertama 2022 Generali telah membayarkan klaim sebesar Rp 521 miliar. Klaim untuk asuransi kesehatan naik mencapai 45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. ”Hal ini menandakan bahwa proteksi jiwa dan kesehatan sangat diperlukan, terlebih dengan munculnya berbagai varian baru Covid-19 juga virus lain seperti monkey pox dan sebagainya,” lanjut Edy.
Asuransi UMKM
Pekan lalu PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk bekerja sama dengan Bank Danamon Tbk meluncurkan Asuransi Paket Perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Asuransi ini dirancang untuk membantu pertumbuhan UMKM sekaligus memberikan perlindungan dalam mengelola risiko bisnis. Asuransi ini mencakup perlindungan terhadap aset usaha hingga asuransi kesehatan untuk pemilik dan karyawan dengan total tanggungan mencapai Rp 10 miliar.
”Berdasarkan penelitian mendalam, kami menemukan bahwa UMKM memerlukan perlindungan, tetapi belum menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka,” kata Direktur Utama Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara.
Presiden Direktur Bank Danamon Tbk Yasushi Itagaki mengatakan, produk ini lahir dari sinergi pengalaman Danamon membantu ribuan pelaku UMKM di Indonesia dan keahlian Zurich dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia. ”Produk ini akan memberikan nilai tambah bagi para nasabah kami, khususnya yang merupakan pelaku UMKM, untuk dapat melindungi bisnisnya sekaligus kesejahteraan para pekerjanya,” kata Itagaki lagi.