JAKARTA, KOMPAS — Bank BTPN, CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank OCBC NISP, dan Bank Panin mencatat kinerja positif pada triwulan II-2022. Pertumbuhan kredit yang signifikan mendorong kenaikan laba bersih perseroan.
Dalam paparan kinerja semester pertama tahun ini, Selasa (2/8/2022), BTPN menyalurkan kredit sebesar Rp 149,26 triliun, bertumbuh 10 persen secara tahunan. Pihaknya juga berhasilnya menjaga kualitas kredit yang tecermin dari rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) yang terjaga pada level 1,35 persen.
Pertumbuhan penyaluran kredit ini menopang capaian laba bersih semester I-2022 yang sebesar Rp 1,67 triliun atau tumbuh 2 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,64 triliun.
”Bank BTPN berhasil menunjukkan kinerja baik sepanjang semester pertama tahun ini. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi kami yang senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Kaoru Furuya, Plt Direktur Utama Bank BTPN.
Pada semester pertama tahun ini CIMB Niaga mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp 3,3 triliun naik 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja yang positif itu didorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang kuat, peningkatan pendapatan non bunga, dipadukan dengan pengelolaan biaya yang baik, dan pembentukan cadangan kredit yang lebih rendah.
”Perolehan kinerja ini meningkatkan kepercayaan diri kami untuk mencapai target tahun 2022,” ujar Lani.
Jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga pada semester pertama tahun ini sebesar Rp189,7 triliun tumbuh 7,69 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking yang bertumbuh 15,5 persen secara tahunan, consumer banking yang bertumbuh 13,8 persen secara tahunan. Selain itu, juga berbagai kredit lainnya, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) juga bertumbuh 8,5 persen secara tahunan, kredit pemilikan mobil (KPM) juga meningkat 51,7 persen secara tahunan.
Pertumbuhan juga dicatat Bank Danamon. Sampai dengan semester pertama tahun ini, Bank Danamon mencatat pertumbuhan laba bersih 70 persen secara tahunan sebesar Rp 1,74 triliun. Pertumbuhan laba bersih itu ditopang pertumbuhan bisnis penyaluran kredit perusahaan. Total penyaluran pinjaman tumbuh 6 persen secara tahunan, yakni sebesar Rp 139,7 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit itu ditopang pertumbuhan portofolio segmen enterprise banking yang terdiri dari corporate banking & commercial banking serta Financial Institutions yang naik 18 persen secara tahunan menjadi Rp 67 triliun.
Presiden Direktur Bank Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, pihaknya berhasil menurunkan rasio NPL menjadi 2,8 persen. ”Keberhasilan kinerja kami menjalankan manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang,” ujar Itagaki.
Bank OCBC NISP juga mencatat pertumbuhan laba yang ditopang pertumbuhan kredit. Sampai dengan paruh pertama tahun ini, pihaknya mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 127,1 triliun bertumbuh 10,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 115,49 triliun. Kinerja pertumbuhan kredit yang positif ini juga mendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan sebesar 11,56 persen menjadi sebesar Rp 1,64 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menjelaskan, pertumbuhan itu ditopang kondisi perekonomian Indonesia yang relatif stabil di tengah ketidakpastian global.
Ditambah dengan terus berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, ketidakpastian dan ancaman resesi semakin sulit dihindari. Kondisi Indonesia, menurut Kementerian Keuangan, masih cukup positif terlihat dari utang luar negeri pemerintah dan utang korporasi yang menurun.
”Untuk itu, kita perlu tetap optimistis sekaligus waspada agar terus dapat menangkap peluang di tengah ancaman resesi,” ujar Parwati.
Adapun Bank Panin mencatat pertumbuhan laba bersih pada semester pertama tahun ini sebesar 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp 1,60 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, peningkatan laba tersebut didukung pendapatan bunga bersih Rp 5,04 triliun atau naik 3,85 persen secara tahunan. Beban operasional lain Bank Panin juga mengalami penurunan sebesar 10,14%, menjadi Rp. 4,14 triliun.
Adapun penyaluran kredit bank ini per Juni 2022 mencapai Rp 131,5 triliun bertumbuh 4,3 persen secara tahunan.
Peningkatan kredit tersebut terutama pada segmen ritel sejalan dengan meningkatnya permintaan KPR. ”Bank Panin berhasil meningkatkan penjualan KPR melalui program kerja sama dengan beberapa developer utama serta menawarkan paket suku bunga rendah dan suku bunga tetap hingga 20 tahun, yang sangat menguntungkan bagi nasabah,” ujar Herwidayatmo.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Dibayangi Suku Bunga