Laba Bersih Bank Mandiri Triwulan II-2022 Capai Rp 20,2 Triliun
Penyaluran kredit semester pertama 2022 Bank Mandiri secara grup bertumbuh 12,2 persen. Hal ini turut mendorong pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 61,7 persen menjadi Rp 20,2 triliun.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh segmen penyaluran kredit Bank Mandiri pada semester pertama tahun ini bertumbuh secara tahunan. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh aktivitas ekonomi yang kian menggeliat. Hal ini turut meningkatkan laba bersih perusahaan.
Sampai dengan semester pertama tahun ini, total kredit grup Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.138 triliun bertumbuh 12,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu ditopang seluruh segmen kredit, yakni konsumer, mikro, usaha kecil menengah (UKM), komersial, dan korporasi.
Penyaluran kredit korporasi mencapai Rp 409 triliun, bertumbuh 10,6 persen secara tahunan. Adapun penyaluran kredit komersial mencapai Rp 181 triliun, bertumbuh 9,9 persen secara tahunan. Sedangkan penyaluran kredit UMK mencapai Rp 65 triliun bertumbuh 12,5 persen.
Pertumbuhan juga terjadi di segmen mikro sebesar 12 persen secara tahunan menjadi Rp 141 triliun. Adapun penyaluran kredit konsumer mencapai Rp 95 triliun atau bertumbuh 9,3 persen secara tahunan. Kontribusi pembiayaan anak-anak usaha yang mencapai Rp 247 triliun bertumbuh 18,2 persen secara tahunan, juga turut mendorong kinerja grup Bank Mandiri secara keseluruhan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian ini membuat Bank Mandiri menjadi kinerja penyaluran kredit terbesar di Tanah Air. Ia menjelaskan, pertumbuhan penyaluran kredit itu ditopang oleh makin menggeliatnya aktivitas ekonomi domestik meski tengah terjadi ketidakpastian global.
”Melihat kinerja yang membaik, kami optimistis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11 persen sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal,” ujar Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank Mandiri Triwulan II-2022, di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Pertumbuhan bisnis kredit itu turut mendorong pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi grup pada semester pertama tahun ini menjadi Rp 20,20 triliun atau bertumbuh 61,7 persen secara tahunan.
Performa kredit Bank Mandiri pun diikuti oleh kualitas aset yang terjaga. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, Bank Mandiri secara konsisten berhasil menjaga perbaikan lewat pemantauan dan manajemen risiko yang ketat.
Hasilnya, hingga pertengahan tahun 2022 posisi rasio kredit macet (nonperforming loan/NPL) Bank Mandiri sendiri tanpa grup (bank only) terjaga pada level 2,47 persen. Tidak hanya itu, berkat optimalisasi kualitas aset serta efisiensi, biaya kredit (cost of credit/CoC) Bank Mandiri pun berhasil ditekan menjadi 1,27 persen pada semester pertama tahun ini.
”Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah menjalankan proses mitigasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, termasuk menjaga rasio pencadangan dalam posisi yang mencukupi,” paparnya.
Di sisi lain, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri juga bertumbuh 12,76 persen secara tahunan menjadi Rp 1.318,42 triliun. Dengan berbagai kinerja itu, aset Bank Mandiri bertumbuh 13 persen secara tahunan menjadi Rp 1.786 triliun.
Perbankan digital
Capaian positif Bank Mandiri ini juga ditopang oleh kinerja perbankan digital. Sejak diluncurkan Oktober 2021, aplikasi layanan perbankan digital Livin’ by Mandiri diunduh lebih dari 14 juta kali.
Jumlah transaksi Livin’ by Mandiri sejak awal tahun hingga Juni juga telah mencapai 881 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.080 triliun atau tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Untuk dapat memanjakan dan memenuhi kebutuhan nasabah ritel, Bank Mandiri juga telah meluncurkan dua fitur andal di Livin’ by Mandiri. Kedua fitur tersebut bertajuk Livin’ Investasi untuk menghadirkan solusi berinvestasi secara mudah, cepat, dan aman serta Livin’ Sukha yang dapat mempermudah kebutuhan gaya hidup nasabah.
”Tak hanya itu, kinerja perseroan juga ditopang oleh kekuatan superapp Livin by Mandiri yang andal, hingga hanya dalam delapan bulan sudah diunduh oleh 15 juta downloader dan mampu mengeksekusi hingga 21.000 transaksi per detik,” ujar Direktur Informasi Teknologi Bank Mandiri Timothy Utama.