Laba Bersih BCA Triwulan II-2022 Tumbuh 25 Persen Jadi Rp 18 Triliun
Penyaluran kredit BCA bertumbuh 13,8 persen menjadi Rp 675 triliun. Pertumbuhan itu turut mendongkrak pertumbuhan laba bersih bank swasta terbesar di Tanah Air ini.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 13,8 per triwulan II-2022. Pertumbuhan kredit ini turut mendongkrak pertumbuhan laba bersih bank swasta terbesar di Indonesia ini sebesar 24,9 persen menjadi Rp 18,04 triliun.
Sampai dengan triwulan kedua tahun ini, total penyaluran kredit BCA mencapai Rp 675,36 triliun atau bertumbuh 13,8 persen dibandingkan denganperiode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini terjadi di semua segmen, yakni kredit korporasi, kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM), dan konsumer.
Penyaluran kredit korporasi bertumbuh 19,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 310,2 triliun. Adapun kredit komersial dan UKM bertumbuh 10,9 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp 197,5 triliun. Begitu pula dengan kredit konsumer yang bertumbuh 7,6 persen menjadi Rp 160,50 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan penyaluran kredit itu ditopang momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang perayaan Idul Fitri pada triwulan kedua dan meningkatnya permintaan kredit konsumer.
”Kami mencatat peningkatan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) selama pelaksanaan BCA Expoversary 2022. Ini mengindikasikan permintaan kredit masyarakat sudah kembali bergairah,” ujar Jahja dalam jumpa pers paparan kinerja keuangan triwulan II-2022, Rabu (27/7/2022).
Sampai dengan triwulan kedua tahun ini, KPR BCA mencapai Rp 101,61 triliun, bertumbuh 8,5 persen secara tahunan. Adapun KKB pada triwulan kedua tahun ini mencapai Rp 43,15 triliun, bertumbuh 4,8 persen. Penyaluran KPR dan KKB termasuk di dalam segmen kredit konsumer.
Dari total penyaluran kredit itu, portofolio kredit keuangan berkelanjutan berkontribusi hingga 24,9 persen. Pembiayaan berkelanjutan itu diberikan untuk sektor energi terbarukan, antara lain proyek pembangkit listrik tenaga surya, air, minihidro, biogas, dan biomassa.
Kinerja kredit turut menopang pertumbuhan bunga bersih semester pertama tahun ini sebesar 5,3 persen menjadi Rp 29,8 triliun. Hal ini mendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan sebesar 24,9 persen secara tahunan menjadi Rp 18,04 triliun.
Selain mencatat pertumbuhan kredit, BCA juga menjaga kualitas penyaluran kreditnya. Hal ini tecermin dari rasio kredit macet (nonperforming loan/NPL) yang terjaga pada level 2,2 persen.
Direktur BCA Subur Tan menjelaskan, kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 turut membantu pengendalian NPL. Portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normalnya sehingga rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) turun menjadi 12,3 persen pada periode ini dibandingkan dengan triwulan kedua tahun lalu yang sebesar 19,1 persen.
”Restrukturisasi kredit membantu menjaga kualitas kredit dan menurunkan risikonya,” ujar Subur.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA juga bertumbuh 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp 1.011 triliun. Hal ini turut mendorong total aset BCA bertumbuh 11,9 persen menjadi Rp 1.264,5 triliun.
Perbankan digital
Jahja menjelaskan, pengembangan inovasi dan solusi layanan perbankan digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan BCA di segmen perbankan transaksi.
Dalam rangka mendukung inisiatif regulator untuk menciptakan sistem pembayaran yang modern, BCA juga telah mengimplementasikan infrastruktur BI-Fast dalam layanan perbankan digital, yakni myBCA, KlikBCA, dan BCA mobile. Total nilai transaksi BI-FAST yang diproses oleh BCA mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi, sampai dengan Juni 2022.
Terkait dengan pengembangan myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan, BCA telah menambahkan fitur KPR instant top up, pembayaran tagihan telepon seluler pascabayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing pada triwulan kedua 2022.