Di tengah kenaikan harga komoditas yang menjadi bahan baku produknya, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk tetap membaik.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah kenaikan harga komoditas yang menjadi bahan baku produknya, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk tetap membaik. Hingga Juni 2022, penjualan bersih mencapai Rp 21,4 triliun, bertumbuh 7,8 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Sementara laba bersih sebesar Rp 3,4 triliun atau naik 12,6 persen dari periode sama tahun lalu.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan, untuk dapat mempertahankan kinerja dan mempercepat pertumbuhan pada situasi seperti sekarang ini, tidak cukup jika Unilever hanya menguasai segmen kelas menengah. ”Pada saat yang sama, kami juga memastikan bahwa segmen kelas menengah ke bawah juga dilayani. Kita membantu mereka dengan menyediakan merek bagus dengan harga terjangkau,” kata Ira dalam paparan kinerja, Selasa (26/7/2022).
Direktu Unilever Enny Hartati Sampurno merinci, inflasi harga komoditas memberikan dampak bagi Unilever karena ada kenaikan harga bahan baku. Hal ini tecermin dari penurunan margin laba kotor menjadi 47,7 persen pada kuartal II-2022 ini. Tetapi, Unilever masih mampu menjaga keuntungannya. Salah satu hal yang dilakukan untuk melawan kenaikan harga adalah program penghematan. Sepanjang semester I-2022 ini, penghematan dapat dilakukan hingga 7 persen dari total pengeluaran.
Selain itu, kinerja Unilever juga didorong oleh beberapa strategi, seperti memperkuat distribusi perdagangan, kanal masa depan atau lokapasar, juga investasi pada merek-merek yang telah menjadi pendorong kunci kinerja Unilever.
Dividen Rp 2,5 triliun
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akan memberikan dividen total sebesar Rp 2,5 triliun dari tahun buku 2021. Dengan demikian, setiap satu saham mendapatkan dividen sebesar Rp 215. Para pemegang saham sudah menyepakati rencana ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 22 Juli 2022.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Indofood CBP sebesar Rp 6,38 triliun sepanjang 2021 lalu. Angka ini turun tipis sebesar 3,03 persen dari sebelumnya Rp 6,58 triliun pada tahun 2020.
Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/7/2022), Sekretaris Perusahaan Indofood CBP Gideon A Putro menjelaskan, dividen ini akan diberikan kepada para pemegang saham yang namanya tercantum pada 3 Agustus 2022.