Lewat Kurasi Ketat, Terpilih 20 ”Merchandise” Resmi G20
Kementerian Koperasi dan UKM menghadirkan 20 produk UKM terpilih sebagai ”official merchandise” G20 Indonesia. Sebanyak 20 ”merchandise” resmi itu berhasil terpilih setelah melewati proses kurasi dari 1.204 produk.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Kementerian Koperasi dan UKM menghadirkan 20 produk UKM terpilih sebagai official merchandise G20 Indonesia. Sebanyak 20 merchandise resmi itu berhasil terpilih setelah melewati proses kurasi dari sebanyak 1.204 produk.
Ke-20 produk pilihan tersebut terdiri atas lima kategori, yakni kategori fashion dan aksesori (8 produk), tas dan alat perkantoran (2 produk), kosmetik, herbal, dan wellness (5 produk), kerajinan (4 produk), dan custom packing (1 produk). Proses kurasi ini dilakukan oleh para kurator independen yang ahli di setiap bidangnya.
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata dalam konferensi pers di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (26/7/2022), mengatakan, dengan kurasi merchandise G20, sesungguhnya begitu banyak kegiatan menjelang Presidensi G20. Ada ratusan kegiatan terkait G20. Tentunya, ini menjadi kesempatan promosi produk UKM Indonesia.
”Kesempatan ini bisa menjadi milik semua orang, terutama UKM, di bawah binaan kementerian/lembaga. Dalam proses kurasi, kita memulai dengan pendaftaran produk pada Februari 2022,” kata Leonard.
Dari 1.204 produk, lanjut Leonard, sebanyak 688 produk berhasil lolos. Namun, begitu dikurasi kembali, produk yang lolos sebanyak 100 produk. Akhirnya, para kurator memilih sebanyak 20 produk UKM. Diharapkan, merchandise resmi ini bisa digunakan dalam event-event menuju Presidensi G20.
Ke-20 produk tersebut terlihat produk tas rajutan, jam tangan kayu, kacamata terbuat dari perpaduan tanduk kerbau, radio kayu, kerajinan perak, dan aneka produk herbal, termasuk minyak atsiri.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kegiatan G20 akan dimanfaatkan untuk upaya promosi produk unggulan atau artisan UKM. Produk ini telah diprioritas untuk masuk ke pasar global. Bukan berarti, produk yang tidak terpilih harus dipertentangkan karena segmen pasarnya berbeda.
”Side event G20 memiliki 269 kegiatan. Belum lagi, event utamanya. Kalau semua kegiatan ini telah dilengkapi merchandise, souvenir ataupun oleh-olehnya merupakan produk UKM, saya kira ini akan menjadi ajang promosi paling efektif. Mereka yang hadir dari beberapa negara tentunya akan menarasikan produk-produk Indonesia, termasuk menjadi penggunanya,” ujar Teten.
Menurut Teten, produk UKM Indonesia mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk UKM negara lainnya. Setelah dikurasi, tentu kualitas produksi, kemasan, dan branding perlu dijaga ketat. Smesco sebagai ”rumah dagang” Kemenkop dan UKM juga perlu bersiap apabila ada pemesanan selanjutnya. Bisa saja dilakukan business matching dengan negara lain.
Dikhawatirkan, lanjut Teten, UKM mampu memproduksi dalam jumlah kecil secara berkualitas. Namun, begitu menerima banyak permintaan, kemampuannya kurang dapat dipertahankan. Akibatnya, begitu produksi massal, kualitasnya kurang terjaga dengan baik.
Fondasi ekonomi
Teten mengatakan, beragam isu UMKM masuk dalam pembahasan perundingan forum-forum internasional. Semakin banyak negara yang merasa UMKM adalah fondasi ekonomi, sektor yang vital untuk menopang perekonomian pada masa pandemi Covid-19, termasuk di negara-negara G20.
G20 dipandang sebagai bagian dari upaya promosi produk UMKM unggulan atau artisan. Di pasar global, Indonesia dinilai sangat kuat dengan produk kriya atau dekorasi rumah. Ini yang menjadi salah satu kekuatan dari merchandise resmi.
Selain kriya, Indonesia juga kaya dengan produk-produk super food, seperti moringa atau daun kelor. Ternyata, daun kelor ini menjadi salah satu produk yang menyehatkan. Begitu pula dengan minyak atsiri, salah satu produk yang berhasil terkurasi, mampu menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemain nomor dua di dunia. Minyak atsiri merupakan wellness product yang dimanfaatkan untuk kosmetik ataupun aroma terapi.
”Di negara-negara maju, produk wellness product sedang bertumbuh. Pertumbuhannya bisa mencapai 16-20 persen. Kita memiliki fondasi kuat untuk mengembangkan produk ini karena Indonesia memiliki keberagaman biodiversity luar biasa yang bisa dikembangkan sampai hilirisasinya,” ujar Teten.
Wisnutama, Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan G20 Indonesia, menuturkan, ”Sudah ada berbagai macam produk UMKM yang disiapkan untuk mendukung G20. Produk ini juga sudah dikurasi dan hasilnya luar biasa. Jadi, kalau ada kemauan, hasilnya akan terlihat dan sangat extraordinary. Momentum G20 jangan dibiarkan atau event yang sekadar lewat saja, tetapi bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan potensi-potensi di Indonesia, terutama UMKM.”
Menurut Wisnutama, tidak hanya di Smesco ini saja, dirinya sudah melihat produk UMKM dari sejumlah tempat yang akan mendukung kegiatan side event G20 ataupun puncaknya pada 15-16 November 2022. Produk ini memang sudah dikurasi, hasilnya luar biasa.