Emiten sektor farmasi, PT Kalbe Farma Tbk, mengakuisisi 80 persen saham PT Aventis Pharma. Selain 80 persen kepemilikan, Kalbe Farma mendapatkan hak distribusi, lisensi, dan pemasaran atas produk di wilayah Indonesia.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten yang bergerak pada bidang farmasi, PT Kalbe Farma Tbk, akan mengakuisisi 80 persen saham PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia. Saham yang diakuisisi sebelumnya merupakan milik Sanofi Aventis Participations dan Hoechst Gmbh.
Ketiga pihak telah sepakat menandatangani perjanjian pembelian saham dalam pengalihan kepemilikan saham Aventis tersebut. Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Lukito Kurniawan Gozali, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/7/2022), menjelaskan, penandatanganan tersebut sudah dilakukan pada 22 Juli 2022.
”Melalui transaksi tersebut, perusahaan akan mendapatkan 80 persen kepemilikan atas Aventis sekaligus hak distribusi, lisensi, dan pemasaran atas produk-produk obat resep dan vaksin milik penjual di wilayah Indonesia,” lanjut Lukito.
Akuisisi itu juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep. Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi tersebut. Sanofi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang kesehatan, baik produksi obat resep, obat generik, maupun vaksin.
Di antara emiten-emiten yang telah melaporkan keuntungannya sepanjang semester I-2022, produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk justru melaporkan mencatatkan kerugian.
Gajah Tunggal mencatatkan kerugian tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 63,8 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, Gajah Tunggal membukukan laba bersih Rp 98,17 miliar.
Rugi bersih tersebut, antara lain, disebabkan oleh rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 52,5 miliar serta dari laba sebesar Rp 12,8 miliar. Gajah Tunggal melakukan investasi pada entitas asosiasi dan ventura PT Polychem Indonesia Tbk dan PT IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia.
Meskipun demikian, Gajah Tunggal mencatat pertumbuhan penjualan bersih pada semester I-2022. Penjualan bersih yang diperoleh mencapai Rp 8,28 triliun atau naik 14,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,26 triliun.