Seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi, emiten-emiten optimistis membukukan kinerja lebih baik lagi pada tahun ini dan tahun depan. Berbagai strategi dilakukan untuk mencapai hasil lebih baik.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi, emiten-emiten optimistis membukukan kinerja lebih baik lagi pada tahun ini dan tahun depan. Berbagai strategi dilakukan untuk mencapai hasil lebih baik.
Pengelola rumah sakit PT Bundamedik Healthcare System (BMHS) Tbk, contohnya, merencanakan kembali mengakuisisi rumah sakit dan klinik fertilitas serta outlet laboratorium. Strategi pengembangan bisnis tersebut akan mendukung kinerja pada tahun ini.
”Ke depan, BMHS siap dengan strategi lebih agresif untuk memaksimalkan potensi industri yang diprediksi terus tumbuh signifikan dengan fokus pada tiga strategi utama, yaitu perluasan ekosistem perusahaan secara agresif, penambahan kerja sama dengan mitra strategis dan penguatan lini bisnis utama,” ujar Direktur Utama Bundamedik Mesha Rizal Sini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/7/2022).
Pada tahun 2021 sudah ada dua rumah sakit dan klinik yang dibuka di luar Jawa, yaitu di Palembang dan Denpasar. Bundamedik juga mengakuisisi 25 juta saham PT Diagnos Laboratorium Utama senilai Rp 8,8 miliar yang sebelumnya dimiliki PT Bunda Investama Indonesia. Akuisisi ini diperlukan karena fasilitas penunjang kesehatan merupakan salah satu bagian untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan dan rumah sakit yang dimiliki.
Sepanjang 2021, Bundamedik membukukan laba bersih senilai Rp 315 miliar, naik 166 persen dari tahun lalu. Walaupun baru setahun masuk bursa, Bundamedik telah memberikan dividen sebesar Rp 22 miliar atau setara dengan 6,98 persen dari laba bersih tersebut.
Transportasi
Optimisme untuk mengembangkan bisnis juga diungkapkan oleh manajemen PT Putra Rajawali Kencana Tbk. Putra Rajawali menargetkan dapat membukukan kenaikan laba bersih sebesr 10 persen pada tahun ini. Optimisme ini didasari oleh kinerja sepanjang semester pertama yang bertumbuh positif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pada kuartal pertama 2022, pendapatan Putra Rajawali sebesar Rp 40,93 miliar, naik 2,04 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 40,10 miliar. Sementara laba bersih kuartal pertama 2021 sebesar Rp 4,07 miliar, naik 4,81 persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,88 miliar.
”Kami memproyeksikan pendapatan tumbuh dobel digit dan laba bersih naik 10 persen,” kata Direktur Utama Putra Rajawali Ariel Wibisono dalam paparan publik daring.
Perusahaan transportasi ini melakukan beberapa langkah strategis, seperti menerapkan aplikasi teknologi, juga transformasi bisnis dengan memanfaatkan multimoda dengan kombinasi truk dan kereta api. Putra Rajawali juga melakukan peralihan barang angkutan. Sebelumnya, Putra Rajawali lebih banyak mengangkut barang material dan infrastruktur, sekarang mulai mengangkut barang cair, seperti oleokimia dan minyak sawit mentah.
Ekspansi kendaraan listrik
Ekspansi bisnis juga dilakukan oleh emiten perdagangan komponen elektronik dan produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. Selama ini, penjualan kendaraan listrik terkonsentrasi di Pulau Jawa.
”Kami akan meningkatkan channel di luar Pulau Jawa karena pasarnya belum terjamah, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Kami akan ekspansi mengembangkan 100 titik penjualan baru selama tahun ini,” kata Direktur Gaya Abadi Wilson Teoh akhir pekan lalu.
Awal tahun ini, Gaya Abadi mengeluarkan produk barunya, sepeda listrik tipe SWAN. Jenis ini menyusul seri sebelumnya, skuter listrik tipe Rinjani. Wilson optimistis, kebutuhan kendaraan listrik semakin meningkat pada tahun mendatang.