ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 sebesar 5,2 persen oleh Bank Pembangunan Asia itu ditopang oleh aktivitas ekonomi yang meningkat seiring kasus Covid-19 yang kian terkendali dan dorongan ekspor.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung perkantoran di kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2022). Dengan didukung oleh konsumsi rumah tangga, kegiatan investasi, dan belanja pemerintah, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,5-5,2 persen di kuartal I-2022.
JAKARTA, KOMPAS — Bank Pembangunan Asia atau ABD dalam laporan Asian Development Outlook yang dirilis pada Kamis (21/7/2022) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan ditopang aktivitas ekonomi yang meningkat dan pertumbuhan ekspor yang stabil.
”Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini ditopang oleh kegiatan ekonomi di Indonesia yang terus berangsur normal seiring dengan jumlah kasus Covid-19 yang masih terkendali,” ujar Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam keterangannya.
Jiro menambahkan, peningkatan inflasi memang menurunkan daya beli rumah tangga. Namun, kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor utama mendatangkan keuntungan berupa penghasilan ekspor dan pendapatan fiskal. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk menciptakan subsidi di tengah kenaikan harga pangan, listrik, dan bahan bakar minyak.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu meningkat dibandingkan dengan perkiraan dari laporan serupa ADB pada April lalu yang sebesar 5,0 persen. Revisi perkiraan pertumbuhan itu sejalan dengan naiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara. Perkiraan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara 2022 kini mencapai 5,0 persen, setelah proyeksi pada April sebesar 4,9 persen.
Selain memberikan perkiraan pertumbuhan ekonomi, laporan ini juga memaparkan perkiraan inflasi Indonesia sepanjang tahun ini yang akan mencapai 4,0 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan inflasi dari laporan April yang sebesar 3,6 persen. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya harga sejumlah komoditas.
Adapun pada 2023, ADB memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,3 persen dan inflasi mencapai 3,3 persen. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota yang sebanyak 49 anggota di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
Sampai dengan triwulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen. Adapun inflasi umum Indonesia pada Juni sebesar 0,61 persen, inflasi umum tahun berjalan sebesar 3,19 persen, dan inflasi umum secara tahun Juni 2022 dibandingkan Juni 2021 mencapai 4,35 persen.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini oleh ADB itu sama dengan proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 sebesar 5,2 persen.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada pada kisaran 4,9 persen-5,4 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi semester I-2022 diperkirakan di kisaran 4,9 persen-5,2 persen, sedangkan pada semester II-2022 diperkirakan antara 4,9 persen-5,5 persen.
”Pertumbuhan didorong aktivitas ekonomi dan permintaan masyarakat yang menguat,” ujar Sri Mulyani.
Lembaga lainnya, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diperkirakan mencapai 5,4 persen, sedangkan menurut Bank Dunia mencapai 5,1 persen.