Kondisi pasar otomotif Indonesia terpukul. Walau demikian, GIIAS 2022 siap digelar 11-21 Agustus 2022 di ICE BSD City, Tangerang, Banten.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
Kondisi pasar otomotif di Indonesia tengah terpukul. Ada dua hal utama yang memukul pasar otomotif tersebut. Pertama adalah kenaikan harga minyak dan bahan baku, seperti besi baja. Kedua, persoalan paling utama adalah pasokan semikonduktor yang tidak dapat memenuhi kebutuhan produksi otomotif.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengutarakan hal tersebut dalam konferensi pers persiapan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-29, Rabu (20/7/2022), di Jakarta. Pameran otomotif ini akan digelar di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 11-21 Agustus 2022.
Yohannes menambahkan, pasar otomotif di Indonesia sesungguhnya luar biasa. Namun, kini, kendala utama kekurangan pasokan semikonduktor yang menyebabkan para pemain otomotif tidak dapat optimal dalam memenuhi kebutuhan pasar, terutama pasar domestik.
”Kita ketahui ekonomi mulai bangkit. Namun, kita tidak boleh lengah. Banyak negara mengalami permasalahan serius dalam hal ekonomi. Beberapa negara sangat menderita, bangkrut. Sementara, Indonesia luar biasa,” kata Yohannes.
Yohannes mengungkapkan, beberapa pemain otomotif kondisinya tampak cerah, tetapi juga kebingungan karena kekurangan produk mobilnya. Akhir bulan Juni 2022, penjualan otomotif ditutup sekitar 475.000 unit atau tumbuh 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor otomotif pun disebutnya cukup melejit. Bahkan, saat ini kekurangan produksi terus dirasakan karena adanya masalah pasokan semikonduktor atau microchip. Padahal, target ekspor otomotif Indonesia mencapai 1 juta unit pada tahun 2025.
Pekan lalu, Gaikindo telah bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang untuk mendiskusikan kelangkaan semikonduktor otomotif tersebut. Dari sisi pemerintah, Menperin menanyakan tentang kebutuhan-kebutuhan para pengusaha otomotif untuk dapat menaikkan penjualan otomotif.
”Untuk sementara, insentif dari pemerintah akan ditahan dahulu. Kita akan konsentrasi membenahi semua masalah dengan harapan beres sebelum akhir tahun,” tegas Yohannes.
Rizwan Alamsjah, Ketua Penyelenggara Pameran GIIAS 2022, menyampaikan, banyak indikator yang menunjukkan situasi dan kondisi Indonesia secara umum lebih baik dari tahun sebelumnya akibat Covid-19. Meskipun dihantam pandemi, penjualan otomotif Indonesia hampir mendekati 900.000 unit.
Dalam salah satu pertemuan G20, Bank Dunia mengatakan, perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,1 persen. Hanya turun 0,1 persen dari prediksi bulan Januari 2022. Bahkan, Juni 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tetap 5,1 persen.
”Ini indikator sangat baik buat industri otomotif dan menambah semangat bagi industri otomotif,” ujar Rizwan.
Yohannes mengatakan, pameran otomotif GIIAS akan menjadi tolok ukur keberhasilan otomotif Indonesia. Banyak negara melihat industri otomotif sebagai tolok ukur kemajuan ekonomi mereka.
Di ASEAN, menurut Yohannes, industri otomotif Indonesia dapat disebut terkuat walaupun harus bersaing ketat dengan Thailand. Sebab, pasar ekspor Indonesia masih kalah dibandingkan Thailand. Karena itu, industri otomotif perlu mengatasi ketertinggalan tersebut dengan beberapa cara.
”Salah satu yang dibicarakan dengan Menteri Perindustrian adalah bagaimana membuat industri otomotif Indonesia menjadi ’pahlawan devisa’. Sebab, selalu saja ada konotasi negatif bagi dunia otomotif, mulai dari menghambur-hamburkan uang hingga penyebab polusi udara,” ucap Yohannes.
Karena itu, kata Yohannes, industri otomotif bertekad membenahi diri untuk menjadi ”pahlawan devisa”. Artinya, mendorong jumlah ekspor lebih besar daripada impor otomotif sehingga menghasilkan pemasukan bagi negara.
Menurut Yohannes, hal itu hanya dapat ditempuh dengan dua jalan, yakni, pertama, meningkatkan tingkat kandungan lokal dalam negeri dan mengurangi impor bahan baku. Kedua, menggenjot ekspor otomotif.
Terkait masalah polusi, Yohannes menegaskan, saat ini Indonesia mulai memasuki langkah yang cukup signifikan, yakni penggunaan teknologi Euro-4 baik untuk kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar. Kalau pengguna kendaraan taat menggunakan bahan bakar yang telah sesuai standar Euro-4, tentunya polusi udara akan berkurang.
Dalam GIIAS 2022, Gaikindo kembali menekankan mobil masa depan, yaitu mobil listrik. Karena itu, salah satu hall pameran akan dirancang menjadi serupa lintasan kendaraan untuk mendemonstrasikan mobil dan sepeda motor listrik. Selain tidak ada polusi yang dihasilkan, kendaraan listrik pun dapat menekan kebisingan. Pameran ini kembali akan didukung oleh Astra Financial sebagai sponsor platinum.
Rizwan menambahkan, GIIAS 2022 mengangkat tema ”The Future is Bright”. Penyelenggara bakal menyediakan porsi lebih banyak untuk jenis kendaraan listrik. Diharapkan, pengunjung dapat melihat sendiri keunggulan dari kendaraan listrik tersebut.
”Kami menyiapkan arena test drive mobil listrik. Agak unik karena kami merancang mirip sirkuit, tetapi di dalam gedung pameran,” ujar Rizwan.