United Tractors Siapkan Rp 5 Triliun untuk Beli Balik Saham
Jumlah saham yang dibeli balik tidak akan melebihi dari 20 persen saham dari modal yang disetorkan. Tujuan dari beli balik saham ini untuk menstabilkan harga saham United Tractors yang sedang berfluktuasi.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT United Tractors Tbk berencana membeli kembali saham atau buy back dengan anggaran maksimal Rp 5 triliun. Jumlah saham yang dibeli balik tidak akan melebihi dari 20 persen saham dari modal yang disetorkan. Setelah buy back selesai dilakukan, paling sedikit jumlah saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal yang disetor United Tractors.
Adapun masa beli balik saham tersebut dilakukan dalam tiga bulan, mulai 13 Juli hingga 12 Oktober 2022. ”Transaksi ini tidak akan memengaruhi kondisi keuangan perseroan karena meskipun akan melaksanakan buy back, sampai saat ini perseroan memiliki modal yang memadai untuk membiayai segala kegiatan usaha,” demikian keterangan dari manajemen United Tractor kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/7/2022).
Tujuan dari beli balik saham ini untuk menstabilkan harga saham United Tractors yang sedang berfluktuasi. Selain itu, untuk memberikan keyakinan kepada para investor atas nilai saham United Tractors secara fundamental. Aksi korporasi beli balik saham ini memberikan fleksibilitas bagi United Tractors dalam mengelola modal jangka panjang. Pada penutupan perdagangan Rabu (13/7/2022), harga saham United Tractors ditutup pada harga Rp 28.275 naik 5 persen.
Kino beli aset
Sementara itu, PT Kino Indonesia Tbk mengumumkan telah membeli aset tetap dan aset tidak berwujud yang dimiliki anak usahanya. Emiten yang memproduksi berbagai jenis barang konsumsi ini telah menandatangani perjanjian jual beli dengan anak usahanya, PT Kino Food Indonesia (KFI).
”Tujuan transaksi ini untuk mengintegrasikan lini bisnis KFI ke dalam bisnis Kino Indonesia,” jelas Direktur Kino Budi Muljono.
Transaksi tersebut sudah dilaksanakan pada 8 Juli 2022. Nilai transaksi dari pembelian aset tersebut sebesar Rp 736,36 miliar, setara dengan 27,65 persen dari total ekuitas Kino.