PT Arkora Hydro berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 579,9 juta saham pada penawaran saham perdana kepada publik. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia memantau pergerakan saham PT Indosterling Technomedia Tbk.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon perusahaan yang akan masuk ke bursa, yakni PT Arkora Hydro Tbk, berencana menawarkan saham perdana kepada publik. Perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan itu akan menawarkan sebanyak-banyaknya 579,9 juta saham dengan harga nominal Rp 25 per saham.
Menurut informasi dari laman e-ipo, platform yang memfasilitasi penawaran saham secara daring, jumlah saham yang ditawarkan Arkora Hydro setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.
Harga saham ditawarkan pada kisaran Rp 286 per saham hingga Rp 310 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang dapat diperoleh dari penawaran saham perdana tersebut berkisar Rp 165,8 miliar hingga Rp 179,7 miliar. Selain menawarkan saham kepada publik, Arkora juga menyetujui rencana program employee stock allocation (ESA) atau alokasi saham untuk karyawan maksimal 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan.
Sebanyak 63 persen dana yang didapatkan dari penawaran saham itu akan digunakan untuk menambah penyertaan pada perusahaan anak. Sisanya akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman kepada ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau pergerakan harga saham PT Indosterling Technomedia Tbk. Pantauan dilakukan setelah terjadi kenaikan harga di luar kebiasaan saham perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi tersebut.
”Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham TECH tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” demikian keterbukaan informasi di BEI.
Saham Indosterling naik pesat dalam satu pekan lalu, yakni mencapai 33,92 persen, naik lagi 13,3 persen menjadi Rp 7.600 pada penutupan perdagangan Jumat (17/6/2022) dan turun 6,5 persen menjadi Rp 7.100 pada akhir perdagangan, Senin (20/6/2022).
Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia berharap para investor memerhatikan jawaban perusahaan terkait dengan konfirmasi yang diminta oleh bursa.