Calon emiten properti PT Saraswati Indoland Development Tbk sedang memulai proses penawaran umum saham perdana (IPO).
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk memutuskan tidak membagi dividen atas laba bersih yang diperoleh sepanjang 2021. Laba bersih tersebut akan digunakan untuk pos laba ditahan dan dana cadangan.
Pada 2021 BSD mendapatkan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun. Keputusan tidak membagi dividen tersebut sudah disepakati dalam rapat umum pemegang saham. Demikian keterangan manajemen BSD kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (17/6/2022).
”Sebagai mitigasi risiko dan dengan adanya keputusan pemegang saham tersebut, perseroan memiliki fundamental permodalan yang solid untuk menjamin pendanaan dan penyelesaian atas proyek-proyek properti yang dikelola. BSDE saat ini memiliki persediaan real estat sebesar Rp 5,73 triliun yang terdiri dari akun tanah dan bangunan yang siap dijual dan bangunan yang sedang dikonstruksi,” kata Direktur BSD Hermawan Wijaya.
Untuk persediaan dalam kategori tanah dan bangunan yang siap dijual, hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 3,21 triliun. Hermawan menambahkan, Proyek BSD City dan The Element merupakan proyek dengan persediaan terbesar, senilai Rp 2,01 triliun. Kemudian proyek dengan persediaan tanah dan bangunan yang siap dijual terbesar selanjutnya adalah Klaska Residence senilai Rp 286,19 miliar dan South Gate senilai Rp 239,71 miliar. Sementara kategori bangunan yang sedang dikonstruksi tercatat memiliki persediaan senilai Rp 2,52 triliun. Proyek BSD City dan The Element merupakan proyek dengan kontribusi tertinggi, senilai Rp 788,32 miliar.
Hermawan yakin target prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun hingga akhir 2022 akan dapat tercapai. Terlebih dukungan pemerintah berupa insentif keringanan Pajak Pertambahan Nilai untuk transaksi properti masih berlanjut hingga tahun ini.
Penawaran saham perdana
Sementara itu, emiten pada sektor properti masih akan bertambah. Calon emiten properti PT Saraswati Indoland Development Tbk sedang memulai proses penawaran umum saham perdana (IPO). Saham yang ditawarkan berkisar antara Rp 180-Rp 200 per saham.
Dalam prospektus yang dipublikasikan, Saraswati Indoland akan melepas 340 juta saham atau setara dengan 6,31 persen dari total saham.
Dengan demikian, Saraswati berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp 61,2 miliar hingga Rp 68 miliar. Selain saham, Saraswati juga menawarkan 340 juta waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut. Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan dengan nilai nominal Rp 20 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham.