Pegadaian Potensial Salurkan Kredit Usaha Rakyat Rp 5,9 Triliun
PT Pegadaian secara resmi diberikan kewenangan melakukan percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Potensi KUR yang disalurkan Pegadaian mencapai sebesar Rp 5,9 triliun.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah membangun kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, PT Pegadaian secara resmi diberikan kewenangan melakukan percepatan penyaluran kredit usaha rakyat. Sebagai penyalur ke-44, plafon KUR yang potensial disalurkan Pegadaian sebesar Rp 5,9 triliun.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (11/6/2022), mengatakan, Pegadaian diharapkan dapat mengemban amanah tersebut dengan baik dan penyaluran KUR dapat tepat sasaran. Tidak perlu diragukan lagi komitmen Pegadaian yang selama ini terus mendukung pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).
Penyaluran KUR tersebut ditandai dengan penandatanganan nota perjanjian kerja sama pembiayaan dalam rangka pembayaran subsidi bunga KUR oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Subsidi Imbal Jasa Penjaminan KUR dan Subsidi Bunga/Margin KUR di Bogor, Jawa Barat.
”Kami sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PT Pegadaian. Saya berharap acara penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan subsidi KUR ini dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Eddy.
Hadir dalam acara tersebut Komisaris Utama PT Pegadaian Loto Srianita Ginting, Direktur PT Jamkrindo Syariah Achmad Son Hadji dan Kepala Divisi Ultra Mikro Bisnis Bank BRI Novian Supriatno.
Eddy menjelaskan, program KUR yang selama ini digulirkan pemerintah merupakan bentuk kehadiran negara dalam mendukung pelaku UMKM naik kelas sehingga pemulihan ekonomi bisa lebih terakselerasi. Pada tahun 2022, pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target Rp 373,17 triliun.
”Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah bahkan memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen sampai dengan 31 Desember 2022 sehingga suku bunga KUR yang dikenakan kepada debitor berkurang dari 6 persen menjadi 3 persen,” kata Eddy.
Berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), hingga 6 Juni 2022 realisasi penyaluran KUR tahun 2022 sebesar Rp 148,12 triliun. Jumlah itu disalurkan kepada sekitar 3,19 juta debitor dengan rincian KUR Super Mikro sebesar Rp 2,57 triliun kepada 292.940 debitor.
Kemudian, KUR mikro sebesar Rp 99,74 triliun kepada 2,70 juta debitor, KUR kecil/khusus sebesar Rp 45,79 triliun kepada 189.034 debitor, dan KUR penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) sebesar Rp 13,02 miliar kepada 530 debitor.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan bagian dari serangkaian agenda yang harus dipenuhi sebagai salah satu syarat menjadi lembaga penyalur KUR. Dengan program KUR Syariah Pegadaian, pihaknya siap memfasilitasi para debitor yang memiliki usaha produktif untuk mendapatkan KUR ini.
”Alhamdulillah, apa yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku usaha kini datang juga. Pegadaian kini resmi meluncurkan KUR Syariah Pegadaian, yang memiliki limit hingga Rp 10 juta dengan margin/mu’nah 6 persen per tahun. Pegadaian siap membantu para pelaku UMKM untuk naik kelas,” ujar Damar.
Lebih lanjut Damar menjelaskan, pengajuan KUR Syariah Pegadaian dapat dilakukan di seluruh kantor cabang dan unit pelayanan cabang Pegadaian di seluruh Indonesia. Adapun tenor pembiayaan KUR Super Mikro selama 12, 18, 24, dan 36 bulan dengan minimal usaha yang telah berjalan selama enam bulan.
”Semua sektor UMKM akan kami berikan. Yang terpenting, calon nasabah memiliki usaha dan dilihat dalam usahanya berjalan dengan baik. Biaya yang dipungut dari produk ini relatif terjangkau sehingga tidak akan memberatkan debitur. Sebab, Pegadaian juga sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah,” ujar Damar.