Produsen Yoghurt Cimory Bagi Dividen Rp 500 Miliar
Pada triwulan pertama 2022, Cimory berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 1,46 triliun. Angka ini naik 106 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian dari laba bersih yang diperoleh PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory sepanjang 2021 akan dibagikan menjadi dividen kepada para pemegang saham. Laba bersih Cimory sebesar Rp 790,23 miliar, dan yang dibagikan sebagai dividen sebesar Rp 500 miliar.
Para pemegang saham telah menyepakati keputusan tersebut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Kamis (9/6/2022). Satu saham mendapatkan dividen sebesar Rp 63.
”RUPS telah menyetujui pembagian dividen tunai sejumlah Rp 500 miliar atau 63,27 persen dari laba bersih,” kata Direktur Cimory Bharat Joshi dalam paparan publik. Sisa dari laba bersih tersebut, yaitu sebesar Rp 15,87 miliar, akan digunaan sebagai cadangan dan digunakan sebagai pengembangan usaha. Cimory merupakan perusahaan produsen produk turunan susu.
Pada triwulan pertama 2022, Cimory berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 1,46 triliun. Angka ini naik 106 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020. Kenaikan penjualan produk olahan susu dari 2020 ke 2021 sangat tinggi, mencapai 108 persen dari Rp 702 miliar menjadi Rp 1,46 triliun.
Tidak bagi dividen
Di tengah emiten-emiten yang membagikan dividen, PT Golden Eagle Energy Tbk justru memutuskan untuk tidak membagikan dividen. RUPS menyepakati seluruh laba bersih akan digunakan sebagai dana cadangan sebesar Rp 6 miliar dan sisanya sebagai laba ditahan.
”Perseroan juga perlu meyakini bahwa pembayaran utang bank yang dipercepat sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian dapat dipenuhi,” kata Direktur Utama Golden Eagle Roza Putra Permana dalam keterangan tertulisnya.
Sepanjang 2021 laba bersih yang didapatkan Golden Eagle sebesar Rp 250 miliar. Perolehan ini naik signifikan dari kerugian sebesar Rp 16 miliar pada tahun 2020. Kenaikan laba bersih tersebut terkait dengan kenaikan harga batubara global.
Beli saham
Sementara itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang mengelola minimarket Alfamart membeli saham PT Bank Aladin Syariah Tbk senilai Rp 500 miliar. Transaksi ini sudah dilakukan pada Selasa (7/6/2022).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Sumber Alfaria membeli 294.118.000 saham Bank Aladin pada harga Rp 1.700 per saham. Tujuan pembelian saham bank tersebut untuk mendapatkan peluang investasi. Sekretaris perusahaan Sumber Alfaria Tomin Widian menyebutkan, transaksi pembelian saham ini bukan merupakan transaksi yang bersifat material dan bukan merupakan transaksi afiliasi.