Presiden Jokowi: Dukung Penuh Proyek Industri Baterai Listrik Terintegrasi
Presiden Jokowi meminta jajaran dari pusat dan daerah mendukung segera terealisasinya proyek industri baterai listrik terintegrasi. Proyek tersebut menyerap banyak tenaga kerja dan mendongkrak pendapatan negara.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, KRISTI DWI UTAMI
·6 menit baca
BATANG, KOMPAS — Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan diharapkan akan menjadi produsen utama produk atau barang berbasis nikel. Pembangunan proyek industri baterai listrik terintegrasi merupakan kesempatan emas bagi Indonesia memperoleh manfaat dari sisi investasi, serapan tenaga kerja, hingga pembangunan ekonomi hijau ke depan.
”Saya minta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini agar segera terealisasi,” kata Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan pada seremoni implementasi tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Saya minta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini agar segera terealisasi.
Presiden yang hadir bersama Ibu Iriana Joko Widodo didampingi, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir pula Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung, dan Presiden LG Energy Solution Lee Bang-soo.
Pada kesempatan tersebut Kepala Negara menuturkan rasa senangnya atas mulai berjalannya tahapan pembangunan industri kendaraan listrik terintegrasi. Investasi LG ini merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir. Investasi dimulai dengan penambangan nikel, smelter (industri pemurnian dan pengolahan), pabrik prekursor, pabrik katoda, baterai listrik, baterai pack, hingga mobil listrik.
Hal ini masih ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai. ”(Jadi) Dari hulu sampai hilir, end to end, semuanya dikerjakan dalam investasi ini. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada konsorsium LG yang bekerja sama dengan BUMN Indonesia, dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, atas kerja kerasnya sehingga hari ini bisa kita mulai pembangunannya,” ujar Presiden Jokowi.
Total investasi yang ditanamkan senilai Rp 142 triliun atau 9,8 miliar dolar AS. ”Dan, yang paling saya senang, (investasi tersebut juga) menyerap karyawan, SDM (sumber daya manusia), tenaga kerja kita (sebanyak) 20.000 orang. Ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia, sekarang ini, pembukaan lapangan kerja merupakan kunci,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Investasi dari hulu ke hilir tersebut tersebar di beberapa kawasan. Pertambangan, peleburan, industri pemurnian dan pengolahan nikel berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. Industri refinery (pengilangan), pemurnian, industri prekursor, industri katoda ada di kawasan industri Batang.
”Kemudian pabrik baterai yang sedang juga dibangun di Karawang dan pabrik mobil listriknya ada di Cikarang. (Investasi hulu hilir yang) Tersebar, ini sangat baik, tidak hanya di Jawa saja, tetapi luar Jawa juga banyak dibangun untuk investasinya,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Kepala Negara, harapan agar Indonesia menjadi produsen utama produk-produk berbasis nikel seperti baterai litium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik menjadi alasan Indonesia mengeluarkan kebijakan stop ekspor nikel. ”Ini keinginan kita sejak lama kenapa kita stop nikel adalah ke situ. Dan, nanti, akan dilanjutkan dengan stop ekspor bahan mentah bauksit sehingga kita bisa memproduksi barang jadi yang berasal dari aluminium,” ujarnya.
Selain serapan tenaga kerja, Indonesia juga akan memperoleh pendapatan tambahan dari investasi, baik berupa Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Karyawan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Hal ini pun dapat memperkuat neraca perdagangan Indonesia yang selama 20 bulan lebih sudah surplus. Investasi pun diharapkan mampu menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
Kawasan industri terintegrasi
Pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Jateng ini Presiden Jokowi melihat progres konstruksi kawasan tersebut yang sudah dimulai. ”Iya ini, kan, sudah kita mulai dua tahun yang lalu. Kalau kita melihat seperti sekarang, konstruksi untuk pabrik-pabrik semuanya sudah dimulai. Meskipun ini baru 8 persen, tetapi konstruksi itu sudah dimulai,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya seusai meninjau proyek KCC Glass di KITB.
Pada fase pertama, pemerintah telah membangun dan menyiapkan area seluas 450 hektar di KITB. Area tersebut seluruhnya telah digunakan untuk berbagai industri, mulai pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik.
Presiden pun meyakini, kehadiran berbagai industri raksasa di KITB akan membawa dampak baik bagi penyediaan lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan negara. ”(Selain itu) Juga yang berkaitan dengan neraca perdagangan kita akan menjadi baik karena ini hampir semuanya orientasinya adalah untuk ekspor. Model-model bisnis seperti inilah yang ingin kita bangun, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga nanti di Jawa Barat dan di provinsi-provinsi yang lain. Saya kira ini sebuah contoh baik,” katanya.
Sementara itu, dalam laporannya, Bahlil menuturkan target dan capaian realisasi investasi di Indonesia untuk tahun 2022. Realisasi investasi secara nasional periode Januari-Maret 2022 tercatat Rp 282,4 triliun yang setara dengan 29,2 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2022 yang Rp 968,4 triliun atau 23,5 persen dari target yang disebutkan Presiden Jokowi, yakni Rp 1.200 triliun.
Apabila dilihat secara lokasi, investasi di luar Jawa pada triwulan I-2022 tercatat Rp 148,7 triliun atau 52,7 persen dari total investasi. Adapun investasi di Jawa senilai Rp 133,7 triliun atau 47,3 persen dari total investasi. ”Waktu pertama kami dilantik, Bapak Presiden memerintahkan kepada saya agar membangun itu harus Indonesia-sentris, jadi (membangun) dari Aceh sampai Papua,” kata Bahlil.
Waktu pertama kami dilantik, Bapak Presiden memerintahkan kepada saya agar membangun itu harus Indonesia-sentris, jadi (membangun) dari Aceh sampai Papua.
Bahlil menuturkan bahwa sejumlah langkah komprehensif dan terukur telah dilakukan sejak Presiden Jokowi di tahun 2019 memerintahkan pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik. Pemerintah Korea dan LG telah bersepakat sejak 2020 untuk membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia.
”Namun, yang perlu kami sampaikan kepada Bapak Presiden (Jokowi), bahwa deal bisnis ini sangat transparan, melibatkan BUMN, melibatkan BPKP. Jadi, kita pengin untuk meletakkan sebuah kerangka yang benar,” kata Bahlil.
Adapun Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono menuturkan, ketertarikan investor dalam menanamkan modalnya dilandasi oleh berbagai faktor, antara lain harga lahan yang murah, minim konflik sosial, dan upah menengah regional yang kompetitif. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung di kawasan tersebut juga dinilai lengkap.
”Hingga kini, sejumlah investor telah masuk ke KITB, seperti KCC Glass dengan nilai investasi lebih dari Rp 5 triliun. Lahan yang mereka sewa seluas 46 hektar. Sebelumnya, mereka sempat meilirik Malaysia, tetapi akhirnya memutuskan berinvestasi di KITB,” kata Galih.
Selain KCC Glass, ada sejumlah investor yang sudah menanamkan modalnya di KITB, seperti Rumah Keramik Indonesia, Yih Quan Footwear, dan tiga investor lainnya. Industri-industri tersebut, disebut Galih, membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja. Untuk itu, penyiapan sumber daya manusia perlu segera dilakukan. ”Setidaknya mulai pertengahan atau akhir tahun 2023, perekrutan tenaga kerja dilakukan. Sebab, masa konstruksinya akan segera selesai,” ujar Galih.