Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia atau REI berkomitmen membangun sinergi bersama perbankan dan pemerintah. Bank Tabungan Negara siap melakukan kerja sama dengan REI.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
STEFANUS OSA TRIYATNA
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Haru Koesmahargyo (kedua dari kiri) dan Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia Paulus Totok Lusida (kedua dari kanan) menyatakan komitmennya untuk membangun sinergi dalam pembangunan properti ataupun penyediaan rumah rakyat saat konferensi pers ”Ulang Tahun Emas Ke-50 REI” di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022) malam.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia atau REI berkomitmen membangun sinergi bersama perbankan dan pemerintah dalam penyediaan rumah, baik rumah kelas menengah maupun rumah sederhana, bahkan rumah subsidi. PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN siap melakukan kerja sama dengan semua pengembang yang tergabung dalam REI.
Komitmen membangun sinergi tersebut diungkapkan Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Paulus Totok Lusida dalam konferensi pers ”Ulang Tahun Emas Ke-50 REI” di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022) malam.
Hari jadi REI yang diselenggarakan selama dua hari ini mengangkat tema ”REI: Garda Terdepan Mewujudkan Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh”. Sebanyak 35 perwakilan daerah REI terlebih dahulu menyelenggarakan rapat paripurna DPP REI di Hotel Royal Ambarrukmo secara tertutup.
Haru mengatakan, hingga saat ini porsi penyaluran kredit yang dilakukan BTN telah mencapai 90 persen untuk difokuskan kepada perumahan. Pemegang saham mayoritas pemerintah pun telah mengukuhkan, dari empat bank Himbara, Bank BTN selalu fokus pada pembiayaan perumahan.
”Kami akan terus melanjutkan tugas ini. Tentu, bersinergi dengan REI untuk menyediakan rumah-rumah, khususnya kelas menengah ke bawah dan subsidi yang berkualitas, affordable, dan proper untuk masyarakat Indonesia,” kata Haru.
STEFANUS OSA TRIYATNA
Direktur Utama PT BTN Haru Koesmahargyo (kedua dari kiri) menjelaskan pelbagai strategi BTN dalam penyediaan pembiayaan pembangunan properti ataupun penyediaan rumah rakyat saat konferensi pers ”Ulang Tahun Emas Ke-50 REI” di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022) malam.
Menurut Haru, tugas penyediaan rumah bagi rakyat ini masih panjang. Dari angka statistik, ada sekitar 11 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah. Sementara setiap tahun BTN menyediakan pembiayaan sangat fluktuatif, berkisar 180.000-200.000 rumah per tahun. Karena itu, BTN masih mengharapkan sinergi dengan REI untuk bahu-membahu dalam penyediaan rumah hingga mimpi bersama saatnya nanti seluruh masyarakat Indonesia memiliki rumah.
Saat ini, BTN melakukan transformasi secara internal di bidang teknologi, sumber daya manusia, dan layanan. Tujuannya, seluruh pelayanan kepada nasabah menjadi lebih baik, cepat, dan murah. Baik dari sisi suplai terkait pengembang maupun permintaan konsumen rumah diharapkan semakin bisa diberikan akses oleh BTN.
Haru menambahkan, pemerintah mendukung sektor perumahan dengan menyediakan bantuan likuiditas. Ada pula badan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang akan berlaku tahun 2027 untuk semua warga negara. Namun, hal ini diawali dengan para peserta dari aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, ada pula Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sebagian manfaatnya diwujudkan dalam bentuk rumah. Seluruhnya merupakan bagian dari ekosistem perumahan.
”Dalam kesempatan ini, BTN mengundang BUMN, korporasi, serta pengusaha menengah atau kecil yang memiliki program manfaat hari tua agar bisa menyisihkan sebagian manfaat tersebut, termasuk rumah. Tujuannya, pekerja yang saat ini belum memiliki akses pembiayaan perumahan bisa memperoleh akses dari BTN,” ucap Haru.
Totok mengatakan, REI ingin tetap melanjutkan penyediaan perumahan ataupun properti lainnya dengan kerja sama dengan BTN. BTN dipilih lantaran sampai dengan saat ini BTN adalah bank yang memiliki porsi terbesar dalam penyediaan fasilitas kredit properti. Bukan hanya kredit kepemilikan rumah, melainkan juga kredit konstruksi.
”Dalam perayaan sekaligus syukuran kali ini, REI mengajak Bank BTN karena bank ini boleh dibilang sebagai terbesar untuk properti,” ujar Totok.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Petugas memperlihatkan maket kawasan hunian di kawasan Maja dalam Indonesia Properti Expo di Jakarta Convention Center, Jakarta, mulai Sabtu (22/9/2018) hingga 30 September. Pameran properti yang menawarkan pelbagai jenis properti di wilayah sekitar Jakarta ini selalu dipadati pengunjung yang hendak mencari hunian sebagai tempat tinggal ataupun sebagai investasi.
REI tidak ingin dominan dalam penyelenggaraan properti, karena ada 21 asosiasi terkait penyediaan perumahan. REI ingin tetap berkolaborasi dan bermitra juga dengan perbankan.
Selama ini, imbuh Totok, BTN memenuhi 85 persen dari kebutuhan KPR masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Karena itu, kemitraan dan kolaborasi ini perlu diperkuat supaya bisa berjalan dengan baik sehingga secara otomatis penyediaan rumah yang terjangkau dan berkualitas bisa dicapai bersama-sama.
Menurut Totok, banyak hambatan yang terjadi. Setiap hari, gejolak ataupun dinamika selalu terjadi di Indonesia.