Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 0,7 persen jadi 6.644 pada perdagangan Selasa (17/5/2022). Volatilitas pasar diperkirakan masih tinggi dalam jangka pendek, tetapi diproyeksikan membaik dalam jangka panjang.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah sepanjang pekan lalu tertekan, Indeks Harga Saham Gabungan akhirnya menguat tipis pada penutupan perdagangan Selasa (17/5/2022). Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi pendukung kenaikan indeks. Pekan lalu, indeks turun hingga 8,73 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 46 poin atau 0,7 persen menjadi 6.644. Ada 317 saham yang tercatat menguat, sementara 233 saham melemah, dan 156 saham tidak bergerak harganya. Para investor asing mulai mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 62,57 miliar di semua jenis pasar.
Saham yang banyak dibeli investor asing antara lain saham PT BRI Tbk senilai Rp 352 miliar. Pembelian investor asing ini membuat harga saham BRI naik 4,7 persen menjadi Rp 4.450. Selanjutnya saham PT Kalbe Farma Tbk dengan pembelian senilai Rp 159 miliar, lalu saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk senilai Rp 75,7 miliar.
Dalam risetnya, manajer investasi Eastspring menyebutkan, dalam waktu singkat hingga menengah, volatilitas di pasar modal masih akan tinggi. Pergerakan ini didorong oleh faktor ketidakpastian global, mulai dari berlanjutnya kenaikan tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, laju inflasi dari pengetatan moneter di Amerika Serikat, hingga pembatasan mobilitas di China.
”Meski demikian, secara jangka panjang kami melihat prospek IHSG tahun 2022 ini masih akan membaik. Dalam laporan kinerja keuangan triwulan pertama beberapa perusahaan telah dilaporkan melewati ekspektasi konsensus, terutama pada sektor perbankan. Hal ini memberikan peluang untuk target konsensus IHSG di akhir tahun kembali dinaikkan,” demikian proyeksi di riset tersebut.
Indonesia juga masih berpotensi mendapatkan angin segar dari menguatnya harga komoditas global, seperti batubara dan minyak kelapa sawit mentah.
Emiten baru
Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan satu emiten baru, yakni PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk, yang menjadi emiten ke-20 pada tahun ini. Oscar Mitra Sukses Sejahtera menawarkan 1.900.000.000 saham dengan nominal Rp 10 per saham dan harga penawaran Rp 100 per saham.
Hasil penawaran saham kepada publik ini mencapai Rp 40 miliar dan akan digunakan untuk modal kerja. Oscar Mitra Sukses Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam perdagangan furnitur eceran dan perlengkapan rumah tangga.
Hingga 10 Mei 2022 masih ada 38 perusahaan yang berada dalam antrean untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, hingga 10 Mei 2022 masih ada 38 perusahaan yang berada dalam antrean untuk mencatatkan sahamnya di BEI. ”Salah satunya adalah afilisasi BUMN,” kata Yetna tanpa memerinci.
Menurut dia, terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, BEI belum dapat menyampaikannya sampai calon perusahaan tercatat itu mendapatkan izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).