Penyakit Mulut dan Kuku Ditemukan di Sumut, 598 Ternak Terjangkit
Penyakit mulut dan kuku sudah masuk ke Sumatera Utara dengan jumlah ternak yang terjangkit 598 ekor di dua kabupaten sentra ternak sapi, yakni Langkat dan Deli Serdang. Tindakan tanggap darurat harus segera dilakukan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penyakit mulut dan kuku atau PMK sudah masuk ke Sumatera Utara dengan jumlah ternak yang terjangkit mencapai 598 ekor. Penyakit ditemukan di dua kabupaten sentra ternak sapi, yakni Langkat dan Deli Serdang. Tindakan darurat akan dilakukan seperti isolasi daerah, vaksinasi darurat, penyemprotan disinfektan, hingga penutupan rumah potong hewan.
”Hasil tes laboratorium untuk sampel dari Langkat dan Deli Serdang dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku. Akan diumumkan secara resmi hari ini,” kata Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin saat rapat bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Jumat (13/5/2022).
Rapat itu dihadiri Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut serta organisasi perangkat daerah kabupaten/kota se-Sumut yang membidangi peternakan. Rapat ini meminta agar tindakan tanggap darurat dilakukan segera agar PMK tidak menyebar ke daerah lainnya.
Nuryani mengatakan, kasus PMK di Deli Serdang ditemukan di lima kecamatan, yakni Galang, Hamparan Perak, Pagar Merbau, Percut Sei Tuan, dan Tanjung Morawa. Di Langkat, ada dua kecamatan yang ditemukan PMK, yakni Besitang dan Pematang Raya.
Meski telah ditemukan kejadian PMK di Kabupaten Deli Serdang dan Langkat, kabupaten itu belum ditetapkan sebagai daerah wabah. Hingga kini, baru Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo (Jawa Timur), dan Aceh Tamiang (Aceh) yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai daerah wabah PMK. Kabupaten Langkat berbatasan langsung dengan Aceh Tamiang. Sementara Kabupaten Deli Serdang berbatasan dengan Kabupaten Langkat.
Nuryani mengatakan, tindakan tanggap darurat harus dilakukan di Sumut khususnya isolasi lalu lintas ternak di dua kabupaten, vaksinasi darurat, penyemprotan disinfektan, dan pengobatan ternak yang terjangkit PMK.
Agar pemerintah melakukan sosialisasi ke peternak terkait langkah apa yang harus dilakukan jika menemukan gejala kasus PMK pada ternaknya. (Muhammad Nasir)
Edy mengatakan, tindakan cepat sangat diperlukan untuk melindungi Sumut yang merupakan sentra ternak sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi. Namun, ia meminta agar masyarakat dan petugas tidak panik. ”Masyarakat jangan menjual ternak karena kejadian PMK. Kalau ada penjualan besar-besaran, bisa menekan harga dan memperluas penyebaran,” katanya.
Edy meminta kepada semua organisasi perangkat daerah yang membidangi peternakan agar melaksanakan tindakan tanggap darurat sebagaimana disampaikan Kementerian Pertanian, khususnya di dua daerah yang telah ditemukan kejadian PMK.
Edy juga mengingatkan, Sumut merupakan daerah wabah demam babi Afrika (ASF) sejak Desember 2019. Menurut Edy, penanganan wabah ini sejak awal tidak maksimal. Wabah pun menyebar ke semua wilayah Sumut. Perekonomian masyarakat pun terpuruk. ”Banyak ternak yang mati dibuang ke sungai. Ini jangan sampai terjadi lagi,” katanya.
Muhammad Nasir (60), peternak sapi dari Kabupaten Deli Serdang yang hadir dalam rapat itu, mengatakan, ia sangat khawatir dengan masuknya PMK di kabupatennya meskipun ternaknya tidak ada yang terjangkit. ”Saya punya sekitar 100 ternak sapi dan menjual 5 ekor per bulan. Kalau sampai terjangkit PMK, ini akan sangat memukul usaha kami,” katanya.
Nasir mengatakan, pasar jual beli sapi hingga saat ini tidak terpengaruh isu PMK. Harga saat ini bahkan masih cenderung naik dari Rp 53.000 menjadi Rp 55.000 per kilogram bobot hidup. Ia berharap, peternak tidak panik agar tidak ada tindakan menjual ternak dalam jumlah besar. Hal itu akan sangat memengaruhi pasar.
Nasir pun meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi ke peternak terkait langkah apa yang harus dilakukan jika menemukan gejala kasus PMK pada ternaknya. Langkah sederhana, seperti tidak menggembalakan ternak, peternak tidak saling mengunjungi kandang, dan penyemprotan disinfektan, akan sangat membantu memutus penularan penyakit.