Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi
Salah satu agenda utama Presidensi G20 yaitu transformasi berbasis digital. Indonesia mengarahkan kerja sama untuk menciptakan hasil konkret. Salah satunya, pengembangan literasi dan keterampilan digital yang inklusif

Muhammad Iksan, Head of Financing Business Alami Group, (tengah) memaparkan program pembiayaan Alami Group pada diskusi Presidensi G20 bertema ”Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca-Pandemi melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia” yang diselenggarakan di Bali (13/5/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Momentum pemulihan ekonomi perlu terus dijaga agar bisa mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di tengah tren risiko ekonomi global, ekonomi Indonesia pada triwulan I-2022 tumbuh 5,01 persen atau meningkat dari triwulan I-2021 yang mengalami kontraksi minus 0,7 persen secara tahunan.
Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, dalam diskusi panel Presidensi G20 bertema ”Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca-Pandemi melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia” yang diselenggarakan secara hibrida di Bali (13/5/2022), mengatakan, ”Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai 5,2 persen year on year pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi semakin solid dan kepercayaan masyarakat tetap terjaga.”
Geliat perekonomian ini sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia yang mendorong upaya bersama untuk mencapai pemulihan ekonomi dunia. Pertumbuhan berkelanjutan menjadi fokus kepemimpinan Indonesia dalam G20 ini.
Iskandar menegaskan, salah satu agenda utama Presidensi G20 adalah transformasi berbasis digital. Terkait hal itu, Indonesia akan mengarahkan kerja sama untuk menciptakan hasil konkret. Salah satunya, pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif.
Pandemi Covid-19 memberi dampak pada mayoritas UMKM berupa penurunan penjualan atau permintaan usaha. Sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara, sedangkan 30,5 persen UMKM mengalami penurunan permintaan. Selain itu, tujuh dari 10 pelaku UMK membutuhkan bantuan modal usaha di masa pandemi.
Padahal, lanjut Iskandar, UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan ekspor. Namun, sayangnya usaha mereka sebagian bergerak di sektor informal.
Salah satu agenda utama Presidensi G20 adalah transformasi berbasis digital. Terkait hal itu, Indonesia akan mengarahkan kerja sama untuk menciptakan hasil konkret. Salah satunya, pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif.
”Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder dalam membangkitkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan melalui program kredit usaha rakyat. Platform KUR ditingkatkan menjadi sebesar Rp 373,17 triliun pada tahun 2022,” kata Iskandar.
Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Erdiriyo mengatakan, sektor kunci pertumbuhan ekonomi itu terletak pada ekonomi digital sebagai pendorongnya. Momentum pertumbuhan ini patut dijaga memasuki tahun 2022. Peran industri teknologi finansial sangat luar biasa, antara lain karena memungkinkan untuk bisa menjangkau daerah perdesaan.
Baca juga: Peningkatan Kecakapan Digital Semakin Dibutuhkan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara kunci pada diskusi Presidensi G20 bertema ”Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca-Pandemi melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia” yang diselenggarakan di Bali (13/5/2022).
Selain perwakilan instansi pemerintah, diskusi tersebut juga menghadirkan perwakilan pelaku industri teknologi digital, yakni Alami sebagai platform pembiayaan digital dan Baqoel Indonesia selaku usaha rintisan bidang ritel penyedia logistik dengan platform distribusi. Kedua industri teknologi digital ini berbasis ekonomi Syariah.
”Kita masuk ke pemerintah provinsi, karena proyek utama Alami adalah pembiayaan talangan untuk usaha pembangunan proyek-proyek pemerintah daerah. Biasanya, pengembang membutuhkan dana talangan,” jelas Erdiriyo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengatakan, ”Presidensi G20 Indonesia akan terus terbuka dan mendukung kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan dalam negeri maupun kerja sama dengan negara-negara G20 dan organisasi internasional untuk mengimplementasikan upaya transformasi ekonomi yang adaptif, responsif, dan inklusif.”
Ekonomi syariah
Asisten Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Misha Nugraha Ramadan mengemukakan, potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia cukup besar. Ekonomi syariah atau industri halal, termasuk keuangan syariah Indonesia, telah menunjukkan pencapaian cukup baik dalam lima tahun terakhir di kancah global. Di sinilah, pentingnya pengembangan ekonomi digital.
Menurut Misha, perkembangan transaksi e-dagang untuk produk halal menunjukkan, secara volume dan transaksi produk halal secara digital atau dikenal sebagai pasar virtual meningkat. Dari sisi pembayaran, transaksi dilakukan secara nontunai.

Pramuniaga melayani pengunjung di salah satu stan saat hari terakhir penyelenggaran Festival Ekonomi Syariah 2021 yang mengusung tema ”Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Market for Economic Recovery” di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (30/10/2021).
Dari tahun 2017, posisi pencapaian keuangan Syariah semakin meningkat. Saat ini, posisi Indonesia berada di urutan ke-4. Secara sektoral, ada dua sektor yang membuat Indonesia masuk dalam tiga besar dunia, yaitu sektor makanan halal dan modest fashion.
Menurut Misha, banyak negara di luar mayoritas berpenduduk Muslim mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah. Misalnya, Jepang, Korea, Thailand, dan Inggris. Produk ekonomi syariah dan halal tidaklah hanya ditujukan untuk umat Islam. Ekonomi dan keuangan syariah mendorong inklusi keuangan dan ekonomi secara nasional.
Posisi pencapaian keuangan syariah semakin meningkat. Saat ini, posisi Indonesia berada di urutan ke-4. Secara sektoral, ada dua sektor yang membuat Indonesia masuk dalam tiga besar dunia, yaitu sektor makanan halal dan modest fashion.
Dalam masa pemulihan ekonomi, BI mengolah data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) melihat perkembangan sektor usaha rantai nilai halal. Sektor yang menjadi prioritas adalah makanan, pertanian, pariwisata ramah Muslim, dan fashion. Keempat sektor ini pada tahun kedua pandemi Covid-19 menunjukkan pertumbuhan positif, sebesar 2,11 persen secara tahunan.
”Inilah pentingnya kita sama-sama berkolaborasi kementerian/lembaga, asosiasi, komunitas dan pelaku usaha sehingga sektor usaha rantai nilai halal menjadi positif,” tegas Misha.
CEO Alami Group, Dima Djani, mengatakan, presidensi G20 menjadi momentum penting untuk Indonesia mendorong pemberdayaan UMKM sekaligus inklusi keuangan di Indonesia. Terkait hal tersebut, Alami akan terus memberikan layanan pembiayaan syariah yang terjangkau dan kompetitif serta meningkatkan akses keuangan bagi UMKM, khususnya dalam pemulihan setelah pandemi.
UMKM dipandang sebagai penggerak utama perekonomian dan telah terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Indonesia memiliki sekitar 65 juta UMKM yang berkontribusi 61 persen terhadap perekonomian nasional. Dari jumlah itu, 64 persen usaha dimiliki oleh perempuan.
Dima mengatakan, inklusi keuangan sudah menjadi prioritas utama pemerintah saat ini. Inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 81 persen dan dapat memenuhi target 95 persen pada tahun 2024. Terkait dengan hal itu, Alami Group akan memberikan layanan pembiayaan dan perbankan syariah yang terjangkau dan kompetitif. Juga, meningkatkan akses keuangan bagi UMKM, khususnya dalam pemulihan setelah pandemi.
”Hingga saat ini, Alami telah menyalurkan sekitar Rp 2,6 triliun pembiayaan syariah bagi UMKM, dengan pengguna yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. UMKM ini termasuk pengusaha yang berpartisipasi dalam pemenuhan belanja pemerintah pusat dan daerah melalui teknologi,” kata Dima.
Baca juga: Industri Halal Perlu Terus Dikembangkan

Data sebaran pemboayaan yang telah disalurkan Alami Group disampaikan dalam diskusi presidensi G20 bertema ”Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca-Pandemi melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia” yang diselenggarakan di Bali (13/5/2022).
Hal itu, kata Dima, dapat mendorong kesamaan kesempatan atau peluang bersaing dengan perusahaan besar sebagai keberpihakan nyata bagi UMKM. Yang tidak kalah pentingnya adalah literasi keuangan untuk mengimbangi gencarnya inklusi keuangan.
Dian Arinofa, CEO Baqoel, menuturkan, peningkatan daya saing hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi UMKM sehingga mereka bisa lebih baik dalam usahanya. Mulai dari memanfaatkan ruangan rumahnya untuk memulai usaha.
”Kami menyuplai kebutuhan barang dagangan yang tentunya dengan harga terjangkau sehingga mereka bisa bersaing dengan ritel lainnya. Program kami, antara lain, warung rumahan dengan modal Rp 2 juta saja. Tentu, ada pendampingan dan pembinaan dari Baqoel,” ujar Dian.

Sejumlah UMKM berpameran di halaman mal Malang City Point Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (30/4/2021). Mal dan UMKM saat ini bekerja sama untuk bangkit dari pandemi.
Selain itu, Baqoel juga memiliki Program Usaha Dimodalin. Untuk itu, Baqoel pun bekerja sama dengan lembaga keuangan, bank nasional maupun swasta, serta instansi-instansi permodalan, termasuk dengan start up keuangan, teknologi finansial syariah, maupun konvensional.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Baqoel Indonesia dan Alami Group dengan disaksikan pihak Kemenko Perekonomian. Dilakukan pula penandatanganan MOU dengan para mitra Baqoel Indonesia.