PT Telkom Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp 6,12 triliun pada triwulan I-2022 atau naik 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. IndiHome menjadi mesin pertumbuhan laba emiten telekomunikasi tersebut.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp 6,12 triliun sepanjang triwulan I-2022. Laba bersih tersebut tumbuh 1,7 persen dari Rp 6,01 triliun pada triwulan I-2021.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Selasa (10/5/2022), Telkom Indonesia juga membukukan kenaikan pendapatan 3,7 persen dari Rp 33,9 triliun pada triwulan I-2021 menjadi Rp 35,2 triliun pada triwulan I-2022.
Mesin pertumbuhan laba Telkom Indonesia adalah IndiHome. ”Pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,9 persen dari tahun lalu didukung oleh total pelanggan sebanyak 8,7 juta,” demikian penjelasan manajemen Telkom.
Selain ditopang oleh IndiHome, bisnis digital Telkomsel, anak usaha Telkom, juga berkembang pesat. Pertumbuhan lalu lintas data tercatat 19,2 persen dari periode sama tahun lalu dan kontribusi dari sektor ini mencapai 80 persen dari total pendapatan Telkomsel.
Walaupun membukukan pertumbuhan pendapatan, beban Telkom Indonesia meningkat 10,6 persen dari triwulan I-2021 menjadi Rp 24,6 triliun. Kenaikan beban ini menjadikan laba bersih hanya naik tipis.
Selain itu, Telkom juga membukukan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp 893 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Pada periode sama tahun lalu, masih ada laba investasi sebesar Rp 14 miliar.
Kerugian investasi tersebut termasuk kerugian dari penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Telkomsel menggunakan harga wajar pada saat penawaran perdana pada harga Rp 338 per saham. Setelah penawaran perdana, harga saham GoTo berada di bawah harga awalnya.
Adapun jumlah kerugian yang belum direalisasikan atas perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 893 miliar, termasuk perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo per 31 Maret 2022 sebesar Rp 881 miliar. Jika kerugian yang belum direalisasikan tersebut tidak dicantumkan, Telkom masih dapat membukukan laba bersih Rp 6,7 triliun atau naik 11,3 persen.
PT XL Axiata Tbk membukukan laba Rp 139 miliar pada triwulan I-2022 atau turun 56,6 persen dibandingkan dengan perolehan laba pada triwulan I-2021.
Sementara itu, emiten lain, PT XL Axiata Tbk, membukukan laba sebesar Rp 139 miliar pada triwulan I-2022. Laba ini menurun hingga 56,6 persen dibandingkan dengan perolehan laba pada triwulan I-2021 yang sebesar Rp 320,5 miliar.
Sesungguhnya, pendapatan XL Axiata mencapai Rp 6,74 triliun, naik 7,9 persen dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,25 triliun. Namun, di sisi lain beban bertambah 12,82 persen menjadi Rp 5,99 triliun. Kenaikan beban ini menggerus pendapatan dan laba bersih XL Axiata.