Perekonomian Membaik, Laba Bank CIMB Niaga dan Jago Terdongkrak
Seiring pulihnya perekonomian, kinerja perbankan juga membaik. Penyaluran kredit perbankan makin terakselerasi.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA, JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sampai dengan triwulan pertama tahun ini, CIMB Niaga mencatat laba bersih Rp 1,2 triliun atau bertumbuh 19,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perolehan laba itu ditopang pertumbuhan penyaluran kredit 5,36 persen secara tahunan menjadi Rp 182,7 triliun.
Penyumbang pertumbuhan kredit berasal dari segmen konsumer yang bertumbuh 12,4 persen secara tahunan, dengan rincian pertumbuhan kredit pemilikan rumah sebesar 9,2 persen secara tahunan dan kredit pemilikan mobil sebesar 48,8 persen secara tahunan.
Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan pertama mencapai Rp 237,3 triliun dengan rasio dana murah (current account saving account/CASA) sebesar 63,6 persen.
”Pertumbuhan kinerja perusahaannya merupakan ketepatan menerapkan strategi yang ditopang pemulihan ekonomi,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).
Bank Jago
PT Bank Jago Tbk memperoleh laba bersih Rp 18,9 miliar pada kuartal pertama 2022. Pada periode sama tahun 2021, Bank Jago masih mencatatkan kerugian. Pendapatan bunga bersih Bank Jago naik 845 persen menjadi Rp 316 miliar. Beban operasional naik 307 persen menjadi Rp 292,7 miliar.
Kontribusi unit syariah juga besar, berkontribusi 48 persen terhadap pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama ini. Laba yang diperoleh Bank Jago terdorong oleh kenaikan penyaluran kredit serta pembiayaan syariah. Bank Jago telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 6,14 triliun pada kuartal pertama 2022, naik 376 persen jika dibandingkan dengan penyaluran pada periode sama tahun lalu.
”Segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata. Hal ini ditopang oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital,” kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Kharim juga menjelaskan, Bank Jago tetap akan melanjutkan strategi utama, yaitu pertumbuhan agresif pada kredit dan pembiayaan syariah. Strategi ini ditopang oleh kolaborasi dengan sejumlah perusahaan teknologi finansial. Sampai akhir kuartal pertama 2022 ini, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 32 institusi.
Komoditas
Harga komoditas seperti minyak mentah dan emas masih akan berfluktuasi. Berdasarkan data dari Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX), emas memiliki pangsa pasar paling besar, yaitu sebanyak 56,79 persen dari seluruh transaksi yang ada di ICDX.
Sepanjang kuartal pertama 2022, ICDX mencatatkan volume transaksi multilateral sebanyak 240.763 lot atau naik hampir 50 persen dibandingkan dengan total volume transaksi yang terjadi pada kuartal pertama 2021.
Girta Yoga dari tim Riset dan Pengembangan ICDX menjelaskan, fluktuasi harga komoditas seperti emas dan minyak tersebut tidak terlepas dari konflik di Rusia dan Ukaina. ”Selain itu, kondisi pasar global lainnya ikut memengaruhi. Seperti penguncian kembali China akibat melonjaknya kasus Covid-19 turut memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global,” kata Girta dalam paparannya, Rabu (27/4/2022).
Ketidakpastian yang terjadi pada perekonomian global membuat para pelaku pasar cenderung mengalihkan investasi pada aset safe haven, yaitu produk emas, lanjut Girta. Konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung hingga kuartal kedua dapat memperburuk pasar komoditas.
Sementara itu, Vice President of Research Development ICDX Isa Djohari menambahkan, setelah Lebaran, faktor yang akan berperan adalah tingkat mobilitas masyarakat. Hal ini akan dipengaruhi oleh kondisi persebaran Covid-19. ”Harga-harga tidak terlepas dari pengaruh harga bahan bakar minyak dan biaya transportasi barang. Terutama untuk komoditas yang diimpor dari luar negeri, misalnya kedelai dan gandum serta turunannya,” kata Isa.
Produk forex
Memasuki kuartal kedua 2022, ICDX mencatat bahwa transaksi valuta asing (foreign exchange) sebagai salah satu produk yang menyumbangkan volume transaksi cukup besar, sekitar 31 persen.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, ICDX meluncurkan delapan pasangan kontrak forex baru, yaitu AUDCAD mini, AUDCHF mini, USDCNY mikro, GBPJPY mikro, USDSGD mikro, EURAUD mikro, GBPAUD mikro, dan NZDCAD mini.