UMKM Kembali Menggeliat, Kinerja BRI Ikut Meningkat
BRI mencatat pertumbuhan penyaluran kredit pada triwulan pertama tahun ini sebesar 7,43 persen secara tahunan. Adapun laba bersih BRI juga meningkat 78,13 persen secara tahunan menjadi Rp 12,22 triliun.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menggeliatnya kembali usaha mikro, kecil, dan menengah seiring pulihnya perekonomian turut mendukung kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Laba bersih BRI triwulan I tahun 2022 mencapai Rp 12,22 triliun, tumbuh 78,13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pada triwulan pertama tahun ini, BRI mencatat total penyaluran kredit Rp 1.075,93 triliun atau bertumbuh 7,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkontribusi sebesar 83,95 persen dari total kredit BRI, yakni Rp 903,29 triliun. Total kredit kepada segmen UMKM pada triwulan pertama tahun ini bertumbuh 9,24 persen secara tahunan.
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama, yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96 persen.
”Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso pada paparan kinerja keuangan triwulan pertama 2022, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Pertumbuhan penyaluran kredit itu diikuti oleh kualitas kredit yang baik. Hal ini tecermin dari rasio kredit macet (NPL) BRI sebesar 3,09 persen pada Maret 2022, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,30 persen.
BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Hingga akhir triwulan pertama 2022, DPK BRI tercatat tumbuh 7,39 persen secara tahunan menjadi Rp 1.126 triliun. Adapun rinciannya giro tumbuh 30,86 persen dan tabungan tumbuh 10,17 persen.
BRI pun mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, dengan beban operasional pendapatan operasional (BOPO) BRI pada akhir Maret 2022 tercatat 69,34 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41 persen.
”Menurunnya BOPO ini tak lepas dari keberhasilan transformasi digital, membaiknya rasio kredit bermasalah, serta semakin meningkatnya proporsi CASA atau dana murah pada tubuh perseroan,” ujar Sunarso.
Dengan berbagai indikator tersebut, BRI berhasil mencatat laba bersih triwulan pertama tahun ini Rp 12,22 triliun, bertumbuh 78,13 persen secara tahunan. Adapun aset BRI bertumbuh 8,99 persen menjadi Rp 1.650,28 triliun.
”Dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan,” ujar Sunarso.
Kerja sama ekspor
Pada kesempatan yang berbeda, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada segmen UMKM yang berorientasi ekspor.
BNI dan LPEI bekerja sama dalam hal pemberian penjaminan kredit syarat ringan kepada UMKM program pembiayaan fastrex dengan maksimum fasilitas hingga Rp 25 miliar. UMKM pun akan mendapat pendampingan dan pelatihan.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal, dan Direktur Treasury and International BNI Henry Panjaitan. Adapun dari pihak LPEI terdiri dari Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, Direktur Pelaksana Bidang Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi, dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi. Penandatanganan ini dilangsungkan di Grha BNI, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Royke menuturkan, tujuan kerja sama ini sejalan dengan komitmen BNI untuk mendukung mitra UMKM agar dapat naik kelas dan Go Global. BNI tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi, tetapi juga sebagai kolaborator yang mempertemukan mitra UMKM dengan para pemangku kepentingam.
”Kami mengapresiasi LPEI yang ikut berperan aktif bersama BNI dalam mencari solusi-solusi untuk dapat membantu sekaligus mendorong para pelaku UMKM untuk tidak sekadar memanfaatkan pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri yang potensinya juga tak kalah besar,” ujarnya.
Royke mengutarakan, BNI memiliki infrastruktur yang sangat memadai dalam mendukung UMKM Go Global, dengan Champion Program-nya adalah BNI Xpora. Beberapa keunggulan yang dimiliki, pertama, BNI memiliki program khusus untuk pembiayaan UMKM ekspor. BNI mampu memberikan suku bunga menarik dan persyaratan agunan yang lebih ringan melalui kerja sama dengan perusahaan penjaminan.
Kedua, BNI memiliki jaringan yang luas di luar negeri, yakni kantor cabang luar negeri (KCLN) dan jaringan bank mitra koresponden, yang akan mempermudah UMKM dalam melakukan melakukan business matching serta transaksi ekspor.
Ketiga, BNI juga memiliki layanan cash management yang tentunya mempermudah UMKM dalam bertransaksi.
”Sebagai bank BUMN, kami dapat bertindak sebagai kolaborator yang mempertemukan UMKM dengan stakeholder lainnya menggunakan Open API (Application Programming Interface),” imbuhnya.
Rijani menyampaikan, sebagai sesama agen pembangunan, BNI dan LPEI perlu bekerja sama dengan erat dalam konteks pengembangan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki oleh negeri. Saat ini, LPEI sendiri tengah fokus pada peningkatan fungsi lembaga dalam hal meningkatkan ekspor khususnya di segmen UMKM.
Tidak hanya meningkatkan pembiayaan, LPEI juga proaktif membentuk ekosistem yang produktif yang menjamin keberlanjutan ekspor segmen UMKM. Di samping itu, LPEI pun fokus pada optimalisasi jasa konsultasi strategis guna mengembangkan ekspor UMKM lebih progresif.
”Pertemuan kita kali ini hanya format yang kita formalkan, tetapi kerja sama kami dengan BNI sudah sangat lama. Ini mengukuhkan kembali bahwa hubungan BNI dan LPEI memang harus semakin diperluas,” ujar Rinjani.