logo Kompas.id
Ekonomi11 Aplikasi Diduga Curi Data...
Iklan

11 Aplikasi Diduga Curi Data Pribadi

Dugaan kasus pencurian data pribadi melalui aplikasi terus bermunculan. Hal ini menambah deretan praktik bisnis ekonomi digital yang tidak ramah terhadap hak atas privasi.

Oleh
MEDIANA
· 4 menit baca
Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Banten memeriksa pejabat dan staf dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten di Kabupupaten Tangerang. Pemeriksaan untuk mengungkap kebocoran data pribadi 815 guru.
DOKUMENTASI POLDA BANTEN

Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Banten memeriksa pejabat dan staf dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten di Kabupupaten Tangerang. Pemeriksaan untuk mengungkap kebocoran data pribadi 815 guru.

JAKARTA, KOMPAS  —  Pemerintah mengimbau masyarakat agar selalu memutakhirkan sistem keamanan perangkat dan melakukan instalasi ulang atas aplikasi yang diduga mengambil data pribadi tanpa hak. Imbauan ini keluar menyusul temuan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kepolisian Daerah Metro Jaya atas sejumlah aplikasi yang diduga mencuri data pribadi.

Sebelumnya, akun Instagram resmi Subdirektorat IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, yakni @siberpoldametrojaya, mengunggah informasi berupa 11 aplikasi di Google Play Store, diunduh sampai puluhan juta kali, dan diduga telah mengumpulkan data sensitif pengguna. Aplikasi tersebut diduga telah mencuri, antara lain, data GPS, nomor telepon, dan kata sandi. Contoh aplikasi yang dimaksud adalah Speed Camera Radar, Al-Moazin Lite, dan QR and Barcode Scanner.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000