logo Kompas.id
EkonomiAwas, Krisis Pupuk di Depan...
Iklan

Awas, Krisis Pupuk di Depan Mata

Rusia-Belarus memasok 40 persen potasium global. Rusia menyediakan 40 persen amonia serta 14 persen fosfat dan urea untuk pasar global. Perang dan sanksi membawa krisis pupuk di depan mata. Ujungnya, krisis pangan.

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Petani di Amritsar, India, membakar jerami pada November 2022. India dipusingkan dengan keterbatasan dan mahalnya pupuk di pasar global. Keterbatasan itu, antara lain, dipicu rangkaian sanksi kepada Rusia, produsen utama aneka pupuk.
AFP/NARINDER NANU

Petani di Amritsar, India, membakar jerami pada November 2022. India dipusingkan dengan keterbatasan dan mahalnya pupuk di pasar global. Keterbatasan itu, antara lain, dipicu rangkaian sanksi kepada Rusia, produsen utama aneka pupuk.

Tidak sebutir pun peluru pada perang Rusia-Ukraina jatuh di Afrika, Asia, apalagi Amerika. Namun, dampak perang dua bangsa Eropa Timur itu terasa di berbagai belahan benua. Ladang dan kebun kesulitan mendapat pupuk. Harga pangan pun melonjak dan membuat keadaan semakin buruk.

Ada petani di Kenya, negara pertama di Afrika yang mengecam serangan Rusia ke Ukraina, mempertimbangkan berhenti menanam karena lonjakan harga pupuk. Sebelumnya, harga pupuk rata-rata 175 dollar Amerika Serikat (AS). Kini, Monica Kariuki harus membayar sedikitnya 800 dollar AS. ”Saya tidak bisa bertahan dalam kondisi ini. Saya mempertimbangkan berhenti bertani dan mencari pekerjaan lain,” katanya, sebagaimana dilaporkan Associated Press, Rabu (13/4/2022).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000