Telkom Beri Pinjaman Rp 1,2 Triliun ke Telkom Satelit
PT Telkom Indonesia Tbk memberikan pinjaman Rp 1,2 triliun kepada PT Telkom Satelit Indonesia guna mendukung rencana investasi anak usaha itu untuk membangun ”high through-put satellite”.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memberikan pinjaman pemegang saham kepada anak usahanya, PT Telkom Satelit Indonesia, senilai Rp 1,2 triliun. Telkom memberikan jawaban tentang pinjaman ini atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia. Selain Telkom, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama Tbk, yakni PT Baja Titan Utama, mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri.
Dalam jawabannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Vice President Investor Relation Telkom Andy Setiawan menyebutkan, pinjaman tersebut memiliki tenor tujuh tahun dan waktu tenggang tiga tahun. ”Bunganya Jibor (Jakarta Interbank Offered Rate) 3 bulan plus 2,5 persen,” demikian keterangan tertulis dari Telkom yang disampaikan pada Rabu (6/4/2022).
Pinjaman pemegang saham kepada Telkom Satelit merupakan fasilitas pendanaan yang digunakan untuk mendukung rencana investasi pembangunan satelit high trough-put. Telkom Satelit Indonesia merupakan anak usaha Telkom yang bergerak dalam penyediaan layanan satelit end to end.
Adapun total dana yang diperlukan untuk keperluan tersebut mencapai sekitar Rp 3,8 triliun. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari Telkom Satelit sebesar 50 persen dan pinjaman sebesar 50 persen, termasuk pinjaman dari pemegang saham.
Utang akan dikembalikan secara bertahap disesuaikan dengan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit.
Utang itu akan dikembalikan secara bertahap disesuaikan dengan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit. Masa pengerjaan dan peluncuran satelit diperkirakan memerlukan waktu hingga tiga tahun dan satelit diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2024.
Bukaka
Sementara itu, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama Tbk, yaitu PT Baja Titan Utama, mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri sebesar Rp 1,73 triliun. Direktur Utama Bukaka Irsal Kamarudin dalam siaran persnya menyatakan bahwa Baja Titan meneken perjanjian kredit untuk mendukung kegiatan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) penggantian dan atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa.
Bukaka memegang 99 persen saham Baja Titan dan menjadi penjamin perjanjian kredit tersebut. Irsal juga menjelaskan bahwa pinjaman tersebut akan menunjang kegiatan Baja Titan Utama sekaligus memberikan nilai lebih atas kondisi keuangan Bukaka.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki pekerjaan untuk mengganti 37 jembatan Callender Hamilton di sejumlah tempat di Pulau Jawa. Sebagian besar dari jembatan ini sudah berusia lebih dari 40 tahun. Jembatan Callender Hamilton merupakan jembatan dengan rangka baja yang merupakan inovasi dari Archibald Milne Hamilton. Jembatan jenis ini dinilai merupakan jembatan yang bernilai paling ekonomis.