Kendati telah berulang terungkap, pencurian saldo rekening masih saja terjadi, seperti menimpa seorang nasabah asal Bandung. Berikut adalah langkah untuk menjaga agar rekening tabungan Anda aman dari risiko pencurian.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·4 menit baca
Beberapa waktu lalu viral di media sosial, seorang nasabah dari Bandung mengeluh uang senilai Rp 135 juta di rekeningnya dikuras oleh pihak yang tak dikenal tanpa sepengetahuannya. Setelah dilakukan pemeriksaan, oleh karena bukan kesalahannya, pihak bank akhirnya mengembalikan seluruh uang nasabah itu.
Kasus serupa berulang terjadi. Kejahatan itu bisa menimpa nasabah dari bank mana pun. Apa yang dialami korban itu adalah data untuk mengakses rekening bank diambil diam-diam oleh pelaku kejahatan.
Ada dua kemungkinan modus kejahatan yang menimpa nasabah itu. Kemungkinan pertama, nomor kartu ponsel nasabah dikloning atau diretas sehingga ponsel korban, termasuk akun mobile banking, bisa dikendalikan pelaku. Melalui ponsel itu, pelaku bisa menguras isi rekening korban dengan mentransfer ke nomor-nomor rekening tertentu.
Adapun kemungkinan modus kedua adalah pelaku melakukan skimming atau pencurian informasi kartu debit ataupun kredit. Caranya ialah menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik yang berada bagian belakang kartu dengan menaruh alat khusus di mulut mesin ATM.
Ada tiga jenis data yang diincar penjahat dari nasabah. Data-data itu diincar pelaku kejahatan karena digunakan perbankan untuk memverifikasi identitas nasabah. Data pertama terkait identitas nasabah, seperti kartu ATM, nomor ponsel, dan kartu SIM ponsel.
Jenis data kedua adalah apa yang nasabah ketahui, seperti nomor identitas personal (PIN), kata kunci (password), serta data-data kredensial seperti tempat tanggal lahir, nomor kartu tanda penduduk (KTP), dan nama ibu kandung. Adapun jenis data ketiga adalah data biometrik nasabah, seperti wajah dan sidik jari.
Para pelaku kejahatan dengan modus tersebut sudah kerap ditangkap polisi. Namun, tak tertutup kemungkinan ada pelaku lain yang masih berkeliaran. Mereka biasanya berkomplot dan merupakan bagian dari jejaring kejahatan, baik dengan warga lokal maupun warga negara asing. Modus ini bukan satu atau dua kali terjadi. Sudah banyak pelaku tertangkap, tetapi masih ada saja pelaku lainnya. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada.
Agar nasabah tidak jadi korban pencurian rekening, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yakni, pertama, ganti nomor PIN secara berkala. Langkah ini perlu untuk mempersulit pelaku kejahatan menerobos masuk. Kedua, nasabah harus rajin mengecek rekeningnya. Cek selalu saldo dan arus transaksi. Pastikan saldo sesuai catatan dan periksa apakah ada transaksi mencurigakan tanpa sepengetahuan nasabah.
Langkah ketiga, apabila hendak mengambil uang tunai di ATM, upayakan mengambil uang di ATM di pusat keramaian. ATM yang lebih sepi memberi peluang lebih besar pelaku kejahatan untuk memasang alat skimming. Selain itu, nasabah juga rentan ditodong penjahat usai mengambil tunai di ATM yang sepi.
Keempat, pastikan mengambil uang tunai di ATM yang dilengkapi fitur keamanan, seperti kamera pengawas (CCTV). Upayakan mengambil uang tunai di kantor bank atau gerai yang memiliki ATM berderet karena biasanya banyak CCTV yang merekam. Lokasi-lokasi itu juga biasanya dijaga petugas keamanan yang akan ikut mengawasi.
Lalu, setiap akan mengambil uang tunai di ATM, biasakan meraba bagian atas langit-langit penutup tombol sebelum memasukkan PIN ATM. Hal ini untuk mendeteksi keberadaan alat skimming. Bila menemukannya, nasabah bisa pindah ke mesin ATM lain.
Langkah kelima, apabila menemukan transaksi mencurigakan di rekening, segera hubungi bank saat itu juga untuk memblokir rekening dan jangan tunda keesokan hari. Sebab, cara ini akan mencegah pelaku kejahatan menguras isi rekening. Lebih lanjut, bila nasabah khawatir kartunya dikuras, mereka bisa menetapkan batas maksimal penarikan tunai atau transaksi.
Langkah keenam, nasabah bisa mempertebal keamanan data perbankan digitalnya dengan memasang aplikasi antivirus di ponsel atau komputer. Aplikasi ini bisa menjaga kerahasiaan nomor PIN, tanda tangan, dan data biometrik lain. Penggunaan aplikasi ini memang berbayar, tapi cara ini menjadi semacam investasi untuk menjaga harta berharga yang tersimpan melalui akses ponsel ataupun gawai lain.
Selain itu, bila ingin lebih aman dan tidak mau ribet, nasabah juga bisa menarik tunai tanpa kartu atau cardless. Saat ini sudah banyak bank yang memungkinkan penarikan tunai dari mesin ATM tanpa kartu. Caranya adalah mengakses fitur tarik tunai tanpa kartu dari aplikasi mobile banking.