Setelah mendapatkan persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menetapkan harga saham perdana (IPO) Rp 338 per saham. Total dana yang diperoleh mencapai Rp 15,78 triliun.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memutuskan harga saham perdana yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada awalnya, harga saham GoTo ditawarkan pada kisaran Rp 316-Rp 346 per saham, tetapi belakangan ditetapkan Rp 338 per saham. Dengan penetapan harga tersebut, kapitalisasi pasar GoTo akan mencapai Rp 400,3 triliun.
GoTo menawarkan 46,7 miliar saham baru Seri A. Jumlah itu terdiri dari saham baru dan saham treasury untuk penjatahan lebih. Dari 46,7 miliar saham dengan harga Rp 338 per saham, total dana masyarakat yang diperoleh dari penawaran saham perdana (IPO) tersebut akan mencapai Rp 15,78 triliun.
Jumlah itu lebih kecil ketimbang dana yang didapatkan oleh PT Bukalapak.com Tbk dari penawaran saham perdana yang mencapai Rp 22 triliun. Namun, total perolehan itu merupakan penawaran umum kelima terbesar di dunia dan ketiga terbesar di Asia sepanjang tahun 2022 ini.
”Kami bersyukur melihat tanggapan positif dari para investor yang tetap bertahan di tengah gejolak ekonomi makro dan pasar global. Mampu memasuki pasar dalam kondisi saat ini merupakan bukti potensi jangka panjang bisnis GoTo akan menguatkan neraca,” kata CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3/2022).
Sepanjang tahun ini masih banyak calon emiten yang akan masuk ke bursa. Sampai 25 Maret 2022, sudah ada 12 perusahaan baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total dana publik yang berhasil dihimpun Rp 3,18 triliun.
”Sedangkan di pipeline saham bursa, hingga saat ini masih terdapat 32 perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana perolehan Rp 29,13 triliun. Total nilai perolehan itu telah memperhitungkan harga saham tertinggi yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah dipublikasikan melalui sistem e-IPO,” kata Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna dalam kesempatan terpisah.
Hingga saat ini terdapat 32 perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana perolehan Rp 29,13 triliun.
Yetna menambahkan, pihaknya optimistis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih dapat bertumbuh dengan baik, terutama ditopang oleh situasi perekonomian nasional yang semakin pulih setelah terkontraksi akibat pandemi Covid-19.
”Salah satu unicorn terbesar Indonesia, PT GoTo, telah masuk pasar modal Indonesia. GoTo bersama dengan lima perusahaan lain, yaitu PT WIR Asia Tbk, PT Sigma Energy Compressindo Tbk, PT Teladan Prima Agro Tbk, PT Murni Sadar Tbk, dan PT Winner Nusantara Jaya Tbk, sedang dalam proses penawaran umum saham melalui sistem-IPO,” jelas Nyoman.
Informasi yang disampaikan perusahaan tersebut dapat diakses dengan mudah oleh para calon investor. ”Tentunya hal ini diharapkan juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal per Februari 2022 telah mencapai 8,1 juta investor atau naik 8,2 persen dibandingkan dengan Desember 2021,” kata Nyoman.