Komisi VI DPR meminta Himpunan Bank-bank Milik Negara atau Himbara untuk terus memperluas akses pembiayaan dan keuangan bagi masyarakat.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Himpunan Bank-bank Milik Negara atau Himbara diminta untuk terus memperluas pembiayaan ke sebanyak mungkin penduduk. Ini merupakan salah satu tuntutan peran Himbara yang tak hanya mencetak laba, tetapi juga menjadi motor perekonomian nasional.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengatakan, Himbara memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses perbankan di seluruh Indonesia. Sebab, masih banyak kalangan menengah ke bawah yang belum mendapatkan akses keuangan ini.
”Mereka sangat mendominasi perbankan nasional. Namun, pembiayaan mereka perlu terus diperluas,” ujar Martin pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan perbankan BUMN dengan tema ”Peningkatan Akses Perbankan Masyarakat”, di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Ia menjelaskan, dengan perluasan akses keuangan perbankan, ketergantungan masyarakat akan lembaga keuangan nonformal dan rentenir bisa terus dikurangi. Masyarakat bisa mendapatkan akses keuangan dengan bunga yang lebih adil dan tata cara yang tepat. Selain itu, perluasan akses keuangan ini bisa menjaga masyarakat agar tidak terjebak dalam pinjaman online ilegal.
”Harapannya perekonomian masyarakat bisa tetap meningkat walau di tengah situasi Covid-19,” ujar Martin.
Perbankan BUMN atau Himbara terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Posisi penyaluran kredit empat bank pelat merah ini per akhir 2021 sebesar Rp 2.948,8 triliun.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk menjangkau lebih banyak lagi segmen nasabah yang belum tersentuh akses keuangan. Pemberian pembiayaan kepada masyarakat, khususnya untuk sektor produktif UMKM bisa mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.
Sunarso yang juga Direktur Utama BRI mengatakan, pihaknya akan fokus untuk terus memperluas segmen pembiayaan pada UMKM. Hal ini ditunjukkan dengan porsi pembiayaan UMKM BRI yang terus bertumbuh setiap tahun. Pada 2016, porsi pembiayaan UMKM mencapai 74,24 persen dari total kredit BRI. Adapun porsi pembiayaan UMKM pada 2021 telah bertumbuh menjadi 81,7 persen dari total kredit.
”Kami memiliki aspirasi untuk terus menjadi bank yang fokus pada pembiayaan UMKM,” ujar Sunarso.
Langkah BRI untuk memperluas pembiayaan UMKM diwujudkan dengan pembentukan induk usaha atau holding ultramikro bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Ketiganya memiliki target tahun ini sebanyak 5 juta rekening baru nasabah ultramikro.
Agen bank
Salah satu upaya Himbara untuk memperluas akses perbankan adalah mengandalkan agen bank di lapangan untuk bisa menjangkau lebih banyak nasabah. Sunarso mengatakan, sampai dengan 2021, BRI memiliki 466.000 agen atau anggota BRI Link di seluruh Indonesia. Mereka akan bekerja sama dengan staf PNM dan Pegadaian yang akan tergabung dalam Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum).
”Para agen ini bisa menyosialisasikan Senyum yang diharapkan bisa menjadi kantor bersama untuk pelayanan ultramikro yang di dalamnya terdapat layanan BRI, Pegadaian, dan PNM,” ujar Sunarso.
Penggunaan agen untuk memperluas cakupan layanan perbankan di daerah juga dilakukan Bank Mandiri. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, agen bank bisa berperan memberikan layanan perbankan di daerah yang belum memiliki kantor cabang bank. Sampai dengan 2021, Bank Mandiri memiliki 164.000 agen yang melayani 1,7 juta nasabah.
Hal senada juga dikemukakan oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. Agen-agen BNI tak hanya membantu perluasan layanan bank kepada segmen mikro, tetapi juga memberikan edukasi dan literasi produksi jasa keuangan. Hingga 2021, jumlah agen yang dimiliki BNI sebanyak 157.000 orang.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, peran agen bank ini juga membantu memberikan edukasi kepada calon nasabah yang hendak mengambil kredit. Calon nasabah, misalnya, hendak mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) di BTN, para agen bisa memberikan edukasi syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyaluran kredit.
Sampai dengan 2021, jumlah agen BTN yang disebut juga agen Batara sebanyak 4.690 orang.