Batam Berpotensi Jadi Lokomotif Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
Batam sebagai salah satu kawasan Provinsi Kepulauan Riau berpotensi menjadi tulang punggung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
BATAM, KOMPAS — Batam sebagai salah satu kawasan Provinsi Kepulauan Riau, berpotensi menjadi tulang punggung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Terlebih, Batam memiliki wilayah strategis karena berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional. Batam pun berhubungan langsung dengan Singapura dan Malaysia yang memiliki aktivitas perdagangan internasional relatif tinggi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno dalam pembukaan “Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia” di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3/2022), menegaskan, ”Tepat 31 Maret 2022, border perdagangan akan dibuka untuk negara Singapura. Kepri merupakan destinasi yang siap, baik infrastruktur, pariwisata, maupun ekonomi kreatif. Pembukaan border menjadi peluang untuk rebranding produk-produk kita. Jangan kita menjadi penonton, jangan pula menjadi tamu di negeri sendiri.”
Sebagaimana penegasan Presiden Joko Widodo di Bali pekan lalu, kata Sandiaga, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam meningkatkan produk-produk UMKM untuk masuk Program Bangga Buatan Indonesia. Per hari ini, tercatat Rp 216,3 triliun sebagai komitmen belanja produk dalam negeri. Harapannya, hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi 1,71 persen.
Pembukaan Gernas BBI yang mengangkat tema ”UKM Kepri#Without Border” dan dibarengi pameran Gebyar Melayu Pesisir ini dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Gubernur Kepri Ansar Ansar Ahmad. Sementara, hadir pula secara virtual Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sandiaga sempat menerima masukan agar UMKM yang telah masuk onboarding e-katalog LKPP juga dipastikan mendapatkan order. Hal ini perlu untuk menunjukkan keberpihakan kepada UMKM. Sedangkan, terkait UMKM di Batam, diperlukan juga insentif untuk pembebasan Pajak Penjualan yang mengirimkan barangnya di luar Provinsi Kepri.
”Sebab, posisi Kepri sebagai basis ekspor sangat kuat,” ujar Sandiaga.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sambutannya mengatakan, dirinya dititipkan pesan oleh sejumlah UMKM. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173 tahun 2021, produk UMKM hasil dari Batam yang keluar ke provinsi lain, dikenakan PPN 11 persen.
”Kita berharap pemerintah bisa memberikan diskresi. Meskipun kawasan ini menjadi kawasan perdagangan bebas, agar produk kita kompetitif, sebaiknya produk khusus UMKM ketika keluar dari Batam, bisa diberikan diskresi tanpa PPN 11 persen. Itu menjadi ganjalan kita,” kata Ansar.
Melibatkan UMKM
Teten mengatakan, tahun ini, pemerintah ingin UMKM Indonesia masuk ke pasar global. Sebab, di dalam negeri pun, UMKM juga sudah harus bersaing dengan produk dari luar. Karena itu, standar kualitas harus disiapkan supaya bisa masuk dan bertarung di pasar global.
Gernas BBI 2022 kali ini melibatkan lebih dari 8.300 UMKM unggulan, 7 kabupaten/kota seluruh Kepulauan Riau, 8 negara (Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirate Arab), serta digelar 75 rangkaian kegiatan di Kepulauan Riau dan DKI Jakarta. Bahkan mendapatkan dukungan duta besar RI untuk Singapura, Malaysia dan Thailand.
Seperti diketahui, Gernas BBI dicanangkan Presiden Jokowi pada 14 Mei 2020. Gernas ini merupakan penguatan sektor UMKM yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Pelaksanaan Gernas BBI dinilai memberikan dampak luar biasa terhadap pertumbuhan UMKM.
Pascapeluncuran Gernas BBI, jumlah UMKM onboarding bertambah signifikan sebesar 9,2 juta UMKM sehinggaakhir tahun 2021 mampu mencapai 17,2 juta UMKM atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum peluncuran Gernas BBI dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI).
UMKM binaan Bank Indonesia, keikutsertaan dalam Gernas BBI 2021 berhasil melakukan penjualan sebesar Rp 57,38 miliar. Kemudian, penjualan melalui e-dagang mencapai Rp 1,45 miliar, penjualan ekspor Rp 2,77 miliar, ekspor business matching Rp 4,94 miliar, dan pembiayaan business matching Rp 388,84 miliar.
Teten mengatakan, tahun 2024 pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital. Untuk mencapai target tersebut, Gernas BBI menjadi salah satu strategi yang mendorong pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital. Sekaligus, masuk ke dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Langkah ini dilakukan demi memperluas pangsa pasar mereka hingga mencapai 40 persen belanja Pemerintah.
”Dengan kondisi pandemi yang mulai terkendali, Tahun 2022 diharapkan Indonesia sudah mulai dapat memasuki tahap pemulihan ekonomi sehingga transformasi dan pertumbuhan UMKM dapat berlangsung lebih cepat,” kata Teten.
Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, gerakan mendukung UMKM membutuhkan kata kunci, yakni sinergi. Semua pihak harus bangga dengan buatan Indonesia supaya bisa mendorong go export. Tahun ini, BI pun mendukung Gernas BBI.
Sementara, Kemenkop dan UKM juga menandatangani MOU dengan Marriott Group, Hipermarket Lulu, dan Gramedia Group. Kemudian, Menkop dan UKM juga menyerahkan fasilitas sertifikasi produk bagi usaha mikro dan peresmian Pusat Layanan Umum Terpadu KUKM Kota Batam. Adapun Bank Indonesia menyerahkan Program Sosial BI ke Desa Wisata dan Industri Kreatif Pulau Ngenang, Batam.