Pasca-pemugaran Gedung Sarinah sejak Agustus 2020, wajah baru Sarinah kini layak menjadi rumah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah yang lebih berkelas.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasca-pemugaran Gedung Sarinah, salah satu pusat belanja tertua di Jakarta yang termasuk cagar budaya, sejak Agustus 2020, wajah baru Sarinah kini layak menjadi rumah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah lebih berkelas. Di tengah gempuran kemudahan belanja secara daring akibat penyebaran Covid-19, pelaku UMKM tetap memerlukan ”rumah” untuk mendorong penjualan produk dan pengembangan bisnisnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (28/3/2022), bersama kepala dinas koperasi dan UKM dari berbagai provinsi yang juga sedang mengikuti Rapat Koordinasi Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM 2022, mengatakan, ”Adanya rumah bagi pelaku UMKM, produk mereka akan menjadi lebih berkelas dan memiliki narasi yang kuat.”
Teten menekankan agar para kepala dinas koperasi dan UKM seluruh provinsi dapat mendorong produk-produk unggulan setiap daerah untuk memanfaatkan Sarinah sebagai tempat promosi. Produk UMKM bisa menjadi berkelas karena ada rumah dan narasinya tersendiri.
”Dulu saya agak ngotot kepada pengelola mal agar 20 persen area mal diberikan untuk UMKM. Tetapi, ternyata itu bukan rumah mereka, enggak bisa bersaing (pelaku UMKM) di sana. Nah, Sarinah ini menjadi rumah UMKM yang nyaman,” kata Teten.
Sarinah juga dinilai dapat menjadi contoh nyata bagi pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi UMKM. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung tua milik pemerintah yang diubah menjadi pusat penjualan oleh-oleh yang nyaman dan memiliki kualitas produk berdasarkan kurasi terlebih dahulu.
Teten menegaskan, tempat oleh-oleh itu perlu dipastikan merupakan buatan lokal dan produk UMKM. Saat ini, UMKM dipandang perlu mempunyai narasi kuat untuk menjual produknya sendiri dan juga mempunyai tempat sendiri.
Menteri Teten juga mengusulkan agar pemerintah daerah memiliki agregator yang dapat menampung produk unggulan daerahnya. Produk-produk unggulan daerah ini dapat ditampilkan di Sarinah.
”Saya usul pemerintah daerah harus punya agregator, baik koperasi maupun perusahaan daerah yang membeli dulu produknya. Nantinya, dari perusahaan daerah itu baru dimasukkan ke Sarinah. Tentunya, perlu kurasi dan sebagainya antara agregator daerah dengan Sarinah. Kalau satu per satu kan akan rumit,” jelas Teten.
Peran agregator itu dinilai sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Usaha mikro dan kecil kerap kesulitan untuk menjadi stabilitas suplai baik dari sisi kuantitas dan kualitas, sehingga bisa disubstitusi oleh pelaku UMKM lainnya.
Peran agregator itu dinilai sangat penting dalam sistem produksi yang kecil atau mikro. Usaha mikro dan kecil kerap kesulitan untuk menjadi stabilitas suplai baik dari sisi kuantitas dan kualitas, sehingga bisa disubstitusi oleh pelaku UMKM lainnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengapresiasi kunjungan dari pejabat pusat dan daerah. ”Sarinah yang baru ini sangat erat kaitannya dengan Kemenkop dan UKM. Kita bisa melakukan sinergi lebih luas, di mana dari hulu ke hilir dapat ditangani dengan baik. Sarinah mampu memberikan akses kepada pasar dan capacity building, sehingga UMKM dapat naik kelas,” kata Fetty.
Menurut dia, Sarinah telah bertransformasi dan banyak melakukan pembenahan di segala bidang. Mulai dari konsep bisnis yang sekarang telah menjadi community mall, branding baru Sarinah sebagai area destinasi wajib kunjung serta menjadi ruang sosial dan budaya.
Sarinah juga menghadirkan beragam fitur baru, seperti pusat kuliner, trading house, distrik sen,i dan masih banyak lainnya. Ke depan, Sarinah juga akan melakukan kerja sama dengan berbagai dinas daerah untuk mengkurasi produk UMKM supaya bisa ditampilkan dan diperkenalkan kepada konsumen.
"Kami membahas kerja sama dengan kepala dinas berbagai daerah yang juga melakukan kunjungan ini, di mana setiap daerah dapat menjadi agregator dan mengkurasi produk mereka. Nantinya, produk UMKM akan diseleksi kembali oleh Sarinah untuk ditampilkan kepada masyarakat,” jelas Fetty.