Harga Sejumlah Bahan Pokok di Bandung Beranjak Naik
Harga sejumlah bahan pokok di Kota Bandung mulai meningkat menjelang Ramadhan 2022 ini. Meskipun dinilai masih terkendali, kenaikan harga kebutuhan perlu diwaspadai karena bakal semakin menekan daya beli masyarakat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Peningkatan harga sejumlah bahan pokok mulai terasa di Kota Bandung, Jawa Barat, menjelang Ramadhan tahun 2022. Meski masih dianggap wajar, kenaikan harga membuat sebagian masyarakat resah. Mereka berharap pemerintah bisa segera mengendalikan harga.
Siti (52), penjual ayam potong di Pasar Sederhana, Kota Bandung, menyatakan, kenaikan harga ayam sudah terjadi sepekan terakhir. Hingga Jumat (25/3/2022), harga daging ayam ras mencapai Rp 37.000 per kilogram (kg). Namun, harganya dikhawatirkan terus naik seiring kenaikan permintaan.
Siti berharap harga bahan pokok ini tidak semakin tinggi karena situasi itu dikhawatirkan bisa mengurangi jumlah pembeli. Apalagi, kenaikan harga bahan pokok tidak hanya terjadi pada daging ayam, tetapi juga kebutuhan lain.
Selain kenaikan harga bahan pokok, Siti juga mengeluhkan minyak goreng yang harganya masih melonjak tinggi dan sulit dicari di pasar. Harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 25.000 per liter.
Bahan pokok yang harganya mulai merangkak naik ini antara lain daging sapi dengan harga bisa mencapai Rp 137.000 per kilogram, beras medium sekitar Rp 11.000 per kilogram, dan telur ayam ras dengan harga Rp 25.000. Karena itu, Siti berharap harga tidak melonjak tajam. Jika itu terjadi, hidupnya akan semakin susah.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga hingga 10 persen. Selain daging ayam, kenaikan harga juga terjadi pada bahan pokok lain, seperti daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, dan beras medium.
Meskipun harga telah naik, kata Elly, semuanya masih terkendali. Dia berharap harga pokok yang ada saat ini tidak semakin melonjak karena dapat menyulitkan masyarakat. ”Kenaikan masih 10 persen dan dalam batas wajar. Namun, kami tetap berharap tidak ada lonjakan lagi di bulan Ramadhan,” ujarnya.
Meskipun dinilai wajar, lonjakan harga bahan pokok ini diwaspadai menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, sebanyak 12 bahan pokok diawasi, yaitu beras, jagung, kedelai, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, dan telur.
Setiawan meminta setiap organisasi perangkat daerah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan. Dia menginstruksikan, sistem informasi dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diintegrasikan untuk memudahkan pengawasan, evaluasi, hingga pengambilan kebijakan yang akurat. ”Semua OPD memiliki aplikasi untuk sistem informasi. Saya minta itu semua diintegrasikan sehingga satu informasi bisa digunakan untuk semua perangkat daerah,” ujarnya.